Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muslim Rohingya Masih Trauma

Kompas.com - 23/07/2012, 16:11 WIB

Pengungsi yang berbicara pada wartawan BBC Anbarasan Ethirajan menuduh pasukan Myanmar menutup mata ketika desa mereka diserang. "Suami saya dibunuh dalam kerusuhan itu. Polisi Myanmar hanya menembaki muslim. Militer hanya menonton dari atap dan mereka tidak melakukan intervensi," kata Sayeda Begum, seorang wanita muslim Rohingya.

Warga Rohingya sudah berdatangan ke Banglades dalam 30 tahun terakhir, membawa kisah-kisah mengenai tekanan dan pengasingan.

Mereka tidak mendapat kewarganegaraan dan hak kepemilikan properti di Myanmar. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka adalah satu diantara minoritas paling ditekan di dunia.

Tetapi penolakan Banglades untuk menerima pengungsi juga menuai kritik. "Kami mengerti hal ini tidak mudah. Jadi kami meminta pemerintah Banglades memberikan setidaknya status perlindungan sementara bagi mereka yang datang dari negara bagian Rakhine di Myanmar," kata Dirk Hebecker, seorang pejabat senior badan pengungsi PBB di kota Cox's Bazaar Banglades.

Warga Rohingya di Banglades tinggal di gubuk-gubuk sepanjang perbatasan tanpa air bersih, sanitasi atau fasilitas kesehatan.

Pernyataan terbaru oleh Presiden Myanmar Thein Sein bahwa Rohingya harus tinggal di negara ketiga juga menambah kesedihan para pengungsi. "Kami sangat prihatin dengan komentar presiden. Kami adalah rakyat Myanmar dan kami ingin kembali ke desa kami. Sangat sulit hidup di kamp pengungsian seperti ini," kata Ahmed Hossain, seorang pemimpin komunitas Rohingya di kamp Kutupalong, dekat Cox's Bazaar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com