Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Rekomendasi SBY untuk Konflik Suriah

Kompas.com - 19/07/2012, 23:04 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pertikaian di Suriah telah semakin mengkhawatirkan. Konflik yang berkepanjangan dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian dan bertambahnya jumlah korban jiwa, yang mayoritas adalah warga sipil yang tak berdosa.

Kepala Negara menyatakan, Pemerintah Indonesia mempunyai empat rekomendasi terkait penyelesaian konflik di Suriah. Rekomendasi ini telah disampaikan Presiden Yudhoyono ke Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-mon.

Pertama, kata Presiden, dengan sangat segera, saat ini juga, perlu dilakukan penghentian tindakan kekerasan, bahkan pertempuran.

"Menurut pendapat saya, situasi ini Suriah sudah bisa disebut sebagai perang saudara," kata Presiden di Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/7/2012) malam.

Rekomendasi kedua, Presiden mengatakan, jika mandat yang ada saat ini tidak cukup untuk menghentikan semua bentuk kekerasan, maka Indonesia berkeyakinan bahwa sudah saatnya untuk mempertimbangkan penyesuaian mandat berdasarkan Pasal 7 Piagam PBB.

Perubahan ini pada intinya mentransformasi misi utama PBB, dari semata memelihara perdamaian menjadi misi menciptakan perdamaian.

Ketiga, Presiden juga menyarankan agar upaya menciptakan perdamaian benar-benar ditujukan untuk menciptakan perdamaian yang saat ini tidak lagi terdapat di Suriah.

"Namun, upaya penciptaan perdamaian ini tidak perlu dikaitkan dan tidak harus senantiasa dikaitkan dengan tuntutan perubahan kekuasaan politik ataupun keberlanjutan pemerintahan yang saat ini sedang berkuasa di Suriah," kata Presiden.

Menurut Presiden, proses politik yang mencerminkan dan menghormati keinginan dan kehendak rakyat SUriah tanpa adanya intervensi dari pihak mana pun dapat digulirkan segera setelah upaya menciptakan perdamaian telah berhasil dilakukan.

Selanjutnya, yang keempat, untuk suksesnya misi penciptaan perdamaian, Indonesia berpandangan sangatlah mungkin untuk kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB membentuk peacemaking force di bawah bendera PBB.

"Membangun perdamaian secara terpadu di Suriah tentunya harus berpedoman pada prinsip-prinsip yang diterapkan dalam operasi perdamaian PBB," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    Nasional
    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com