Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom di Akademi Polisi Tewaskan 20 Taruna

Kompas.com - 11/07/2012, 21:01 WIB
Kistyarini

Penulis

SANAA, KOMPAS.com - Setidaknya 22 orang tewas ketika seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di luar akademi polisi di Sanaa, ibukota Yaman, Rabu (11/7/2012). Sebagian besar korban adalah taruna akademi tersebut. Penyelidikan awal menyebut ada peristiwa ini memiliki persamaan dengan perbuatan Al Qaeda sebelumnya.

Seorang polisi bernama Fadel Ali mengatakan, para taruna itu sedang meninggalkan kampusnya ketika pengebom itu beraksi. "Kami berlari mendekat dan melihat puluhan taruna berlumuran darah. Darah terlihat dimana-mana. Sangat mengerikan," kata Ali.

Seorang saksi mata mengaku melihat seorang pria berusia 20 tahunan menerobos kerumunan taruna di depan akademi itu. "Satu ledakan keras terdengar di situ dan saya melihat taruna-taruna itu bergelimpangan di tanah dengan darah di mana-mana," katanya.

Menurut sumber kepolisian, pelaku bom bunuh diri Rabu itu tidak langsung tewas, tapi kemudian meninggal di rumah sakit kepolisian.

Pada Mei lalu, terjadi serangan serupa di Sanaa. Waktu itu seorang pria berseragam tentara meledakkan diri dalam sebuah latihan parade militer. Lebih dari 90 orang tewas dalam serangan itu. Kelompok Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.

Serangan-serangan itu menunjukkan seberapa jauh pemerintah Yaman dalam menumpas gerakan kelompok militan Islam, meskipun dukungan Amerika Serikat dengan gempuran pesawat-pesawat tak berawak (drone) yang memaksa kelompok-kelompok militan keluar dari sarang mereka di wilayah selatan Yaman.

Para gerilyawan itu bersumpah untuk melancarkan serangan ke seluruh Yaman.

Direktur Riset dan Pengembangan Institut Analisis Militer Timur Dekat dan Teluk, Theodore Karasik, mengatakan, AQAP tampaknya mengadopsi metode yang digunakan di Irak.

"Sama dengan taktik yang digunakan Al Qaeda di Irak, menyasar akademi-akademi polisi dan militer. Ada perpindahan taktik dari Al Qaeda di Irak ke Al Qaeda di Semenanjung Arab," katanya kepada Reuters.

Pemberontakan itu makin berani dengan mengendurnya kendali pemerintah akibat berbagai pemberontakan yang berhasil menggulingkan Ali Abdullah Saleh dari kursi kepresidenan sepanjang tahun 2011. AQAP berhasil menguasai kota-kota di wilayah selatan sebelum digiring keluar tahun ini.

AS menggunakan serangan-serangan rudal dari pesawat tak berawak untuk menghancurkan basis-basis militan di Yaman, sebuah program rahasia yang menimbulkan pertanyaan baik di dalam negeri maupun di luar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com