JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kanselir Jerman Angela Merkel menyepakati kemitraan komprehensif melalui Deklarasi Jakarta atau Jakarta Declaration di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/7/2012).
Deklarasi Jakarta ini mencakup kerja sama yang disebut 5 plus 3, yakni investasi dan perdagangan, teknologi, pendidikan, riset dan teknologi, dan pertahanan.
"Ketiga lainnya adalah kerja sama di bidang food security, energi terbarukan, dan transportasi, termasuk transportasi laut," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Merkel di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Kanselir Merkel mengatakan, deklarasi tersebut memungkinkan kedua negara meningkatkan hubungan ke tahapan yang lebih komprehensif, terutama dalam membangun kerja sama strategis bersama.
"Saya yakin bahwa kita dapat bekerja sama lebih erat lagi di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian, dan pusat peringatan tsunami adalah salah satu contohnya," kata Merkel.
Pada kesempatan itu, Presiden Yudhoyono juga mengundang pelaku usaha Jerman untuk berinvestasi di Indonesia. Kedua negara juga perlu meningkatkan volume perdagangan. Saat ini, nilai perdagangan kedua negara mencapai hampir 7 miliar dollar AS.
"Kita harus meningkatkan nilai perdagangan kita. Saya katakan, Indonesia juga meningkatkan ekonominya 15 tahun mendatang," kata Presiden Yudhoyono.
Selain bertemu Presiden Yudhoyono, Kanselir Merkel, yang kunjungannya menandai 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jerman, juga berkunjung ke Taman Makam Pahlawan, Gereja Immanuel, Masjid Istiqlal, dan Mahkamah Konstitusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.