Menurut Suha, pengambilan sampel tubuh Arafat itu akan membantu mengetahui penyebab hakiki kematian suaminya.
Kantor kepresidenan Palestina juga menyampaikan, tidak ada hambatan secara keagamaan atau politik untuk kembali melakukan otopsi terhadap jasad Arafat. Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengeluarkan instruksi kepada komite penyelidik Palestina untuk bekerja sama dengan para pakar.
Erakat juga mengatakan, jika nanti terbukti Arafat meninggal karena dibunuh, aksi menghabisi Arafat itu merupakan keputusan politik. Ia mengungkapkan, para pejabat Israel tahun 2002 sering mengatakan bahwa Arafat adalah hambatan perdamaian yang harus disingkirkan.
Pihak Hamas juga menyerukan segera dibentuk komite tinggi nasional untuk melanjutkan penyelidikan. Salah seorang pejabat Hamas, Ismail Ridhwan, mengatakan, Israel pasti terlibat dalam pembunuhan Arafat.
Mantan Menteri Luar Negeri Palestina Nasser al Qidwa, yang masih keponakan Arafat, langsung menuduh Israel berada dibalik pembunuhan Arafat dengan racun.