Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Australia Belajar Bahasa Indonesia ke Malaysia

Kompas.com - 02/07/2012, 14:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Badan Kerja Sama Antarparlemen DPR Boki Ratu Nita Budhi Susanti mengatakan,  banyak pelajar Australia yang ingin belajar Bahasa Indonesia ke Malaysia. Hal itu diketahuinya dari hasil kunjungannya ke Australia sebagai Ketua Hubungan Parlemen Indonesia-Australia.

"Saat saya berkunjung ke Australia dan bertemu dengan beberapa perwakilan dari kalangan akademisi mereka memberikan informasi tersebut," kata Boki Ratu Nita yang juga Wakil Ketua Fraksi Demokrat MPR di Jakarta, Senin (2/7/2012)..

"Sangat ironis bahwa mereka ingin belajar bahasa Indonesia di Malaysia karena menganggap bahasa kita adalah bagian dari Bahasa Melayu dan Bahasa Melayu berpusat di negeri jiran tersebut," lanjutnya.

Bahkan, warga Australia yang ingin belajar atau bekerja di Indonesia tidak lagi belajar bahasa di pusat bahasa di Yogyakarta atau Jakarta, melainkan ke Malaysia. Oleh karena itu, kata Boki Ratu Nita, ia mengadakan pertemuan dengan Deakin University dari Australia dan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate serta Kesultanan Ternate untuk mengadakan sejumlah penelitian.

"Kesultanan Ternate punya peran khusus mengenai manuskrip kuno tentang penggunaan Bahasa Melayu pada akhir abad XIV oleh Sultan Ternate dan dalam penyebaran Bahasa Melayu di wilayah Timur Indonesia dan hal tersebut menarik untuk dijadikan bahan kajian mengenai asal muasal bahasa," kata Ratu Boki yang merupakan Ratu Kesultanan Ternate.

Hasil pertemuan tersebut, tambah dia, memunculkan sebuah rumusan nota kesepahaman (MoU) antara Deakin University dan Unkhair Ternate. MoU tersebut akan membahas peluang untuk kolaborasi dalam berbagai bidang salah satunya kerja sama staf akademik, pertukaran bahan dan sumber, penilaian unit kredit, program pertukaran pelajar, program pertukaran staf, identifikasi khusus jangka pendek program akademik dan upaya kolaboratif lainnya.

"Dengan adanya MoU tersebut diharapkan akan diperoleh hasil yang bermanfaat bagi pembangunan daerah khususnya bidang pendidikan," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com