Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Okinawa Tolak Pesawat Osprey AS

Kompas.com - 02/07/2012, 13:40 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Gubernur Okinawa, Jepang, Hirokazu Nakaima menyatakan menolak rencana angkatan bersenjata Amerika Serikat menempatkan pesawat-pesawat Osprey di pangkalan militer di wilayahnya.

Hal tersebut ia sampaikan kepada Menteri Pertahanan Jepang Satoshi Morimoto dalam pertemuan di Kantor Gubernur Okinawa di kota Naha, Minggu (1/7/2012). Pada saat pertemuan, sekitar 220 warga Okinawa menggelar demonstrasi untuk memprotes keberadaan pasukan AS di pulau tersebut.

Nakaima mengatakan, warga Okinawa, terutama yang tinggal di dekat pangkalan militer AS di Futenma, dekat Naha, memprotes rencana penempatan pesawat tersebut karena khawatir dengan risiko keselamatan.

"Jika AS memaksakan penempatan Osprey dan terjadi kecelakaan atau insiden lain di kawasan padat penduduk, akan ada gerakan untuk menuntut penutupan seluruh pangkalan militer (AS) di sini," tandas Nakaima.

Pemerintah AS, Jumat pekan lalu, secara resmi memberi tahu pemerintah Jepang akan rencana penempatan pesawat-pesawat Osprey di pangkalan udara Korps Marinir AS di Futenma, mulai Oktober mendatang. Pesawat buatan pabrikan Boeing dan Bell dari AS itu akan menggantikan armada helikopter CH-46 Sea Knight yang sudah tua (Kompas.com, 30 Maret 2012).

Pemerintah lokal di Jepang memang tidak memiliki kekuatan hukum untuk menolak rencana penempatan militer AS tersebut. Namun, sikap penolakan kuat dari warga Okinawa bisa menggerus dukungan publik terhadap Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda.

Korps Marinir AS (USMC) mengoperasikan varian MV-22 Osprey, pesawat hibrida yang memadukan kemampuan helikopter dan pesawat sayap tetap. Dua mesin baling-balingnya bisa diposisikan vertikal sehingga pesawat bisa lepas landas seperti helikopter, kemudian bisa diputar ke posisi horisontal sehingga pesawat bisa terbang seperti pesawat sayap tetap dengan kecepatan lebih tinggi dari helikopter.

Pada awal pengembangannya, pesawat ini menghadapi berbagai masalah teknis. Namun, akhir-akhir ini pihak USMC mengaku puas dengan kinerja pesawat tersebut di medan perang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com