Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Dipotong, Tentara Yaman Culik Jenderal

Kompas.com - 29/06/2012, 15:29 WIB

SANAA, KOMPAS.com — Tentara Yaman yang mendukung demonstrasi antipemerintah tahun lalu, menurut para pejabat pemerintah, menculik seorang perwira senior, Kamis (28/6/2012), sebagai protes terhadap pemotongan gaji.

Brigadir Jenderal Murad al-Awbali, komandan Brigade ke-62 Pengawal Republik, diculik di satu pos pemeriksaan yang dikuasai oleh tentara di distrik bergolak Jahana di pinggiran timur ibu kota Sanaa.

Al-Awbali, seorang loyalis Presiden Ali Abdullah Saleh yang digulingkan, dan anaknya, Ahmed, yang masih memimpin Pengawal Republik, dituduh memotong gaji para tentara yang bergabung dengan demonstrasi anti-Saleh tahun lalu.

Ribuan tentara mematahkan barisan dan bergabung dengan protes antipemerintah yang sedang populer, dan akhirnya memaksa pemimpin lama untuk mundur. Kekuasaan kemudian dialihkan kepada wakilnya, Abd-Rabbu Mansour Hadi, pada Februari tahun ini, berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh negara-negara Teluk tetangga.

Tidak seperti mereka yang berafiliasi dengan Garda Republik, ribuan tentara pembelot mengakhiri pemberontakan dan kembali ke kesatuan-kesatuan mereka setelah Hadi memecat beberapa komandan, dua bulan lalu.

Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan alih kekuasaan untuk mereformasi dan menyatukan kembali angkatan bersenjata guna memfokuskan upaya dalam memerangi gerilyawan Al Qaeda yang mengamuk di wilayah selatan negara itu.

"Para prajurit yang marah mengeluh bahwa komandan Al-Awbali dan pejabat senior Pengawal Republik lainnya menolak membayar gaji mereka sejak mereka bergabung dengan protes tahun lalu," kata seorang kepala suku yang menengahi pembebasan komandan yang diculik itu.

"Jadi, mereka menculiknya untuk memaksa para pemimpin Pengawal Republik membayar gaji mereka dan memungkinkan mereka untuk kembali ke kesatuan mereka," katanya, mengisyaratkan bahwa upaya mediasi untuk membebaskan komandan mengalami kemajuan.

Hadi berjanji memulai reformasi di lingkungan tentara guna mengakhiri perpecahan yang mengancam pemecah-belahan negara Arab yang miskin itu.

Dia mengganti sekitar 20 jenderal pada bulan April, termasuk sejumlah kerabat Saleh dan loyalis, dalam upaya melaksanakan reformasi di dalam militer untuk berkonsentrasi pada upaya memerangi bangkitnya kembali jaringan Al Qaeda dan membuka jalan bagi dialog nasional.

Kelompok oposisi di negara itu telah mengumumkan persyaratan mereka untuk terlibat dalam dialog nasional, termasuk penghapusan kerabat Saleh dari petinggi pos militer.

Negara Arab termiskin itu telah dicengkeram kerusuhan selama setahun sejak protes antipemerintah meletus pada Januari 2011. Bentrokan-bentrokan berdarah antara pasukan pemerintah dan tentara pembelot di seluruh negeri telah menyebabkan ribuan orang tewas, dan lebih banyak lagi orang meninggalkan rumah mereka.

Pada awal bulan ini, tentara mengusir para pejuang Al Qaeda dari beberapa kota di provinsi selatan Abyan, yang mereka telah kuasai selama hampir satu tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com