Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Euro, Dolar, Hingga Pengaturan Skor

Kompas.com - 24/06/2012, 16:39 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Seorang pria mengenakan topi baseball duduk di sebuah kedai kopi sambil menyaksikan pertandingan Piala Eropa (Euro) 2012. Ia tampak seperti pelanggan lainnya.

Namun, tak lama kemudian terungkap siapa jati dirinya, ketika dia menawarkan taruhan. Dia adalah agen judi ilegal. Dia salah satu dari ratusan agen judi di Singapura.

Ini sebuah jaringan yang menggelar bisnis judi dengan omset jutaan dolar dalam sehari di seluruh Asia. Bahkan, otoritas sepak bola dunia mencurigai ini sebagai akar dari pengaturan skor di berbagai ajang sepak bola.

"Kami hanya duduk dan berpura-pura seolah-olah menyaksikan pertandingan. Tapi, sebenarnya kami menjalankan bisnis judi," kata seorang agen judi yang tak mau disebutkan namanya kepada kantor berita AFP.

Baginya, gelaran sepak bola, apalagi sebesar Euro 2012, adalah ladang bisnis besar. Sehingga, mereka berani mengambil risiko hukum Singapura yang sebenarnya sangat ketat terhadap praktik judi sepak bola. Hukuman bisa dipenjara dan didera dengan rotan, atau ditempatkan di ruang sempit hingga tak bisa duduk.

Menurutnya, ada ratusan badnar judi ilegal di Singapura. Setiap bandar memiliki banyak pegawai dan agen yang memperdagangkan judi. Bahkan, mereka juga punya penagih utang buat para pemasang taruhan yang sering terlibat utang kepada para bandar.

"Kebanyakan agen menyebarkan dagangannya pada malam hari. Taruhan dibuka dalam seminggu, kemudian tutup. Mengatur masa vacum, kemudian beraksi kembali," kata sang agen tersebut.

"Karena ilegal, pelaku bisa dipenjara dan didera rotan," tambahnya.

Omset jutaan dolar itu yang kemudian membuat para bandar bisa melakukan banyak strategi, termasuk pengaturan skor. Mereka ditengarai ikut mendanai pengaturan skor sepak bola di Asia, Afrika, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Eropa. Bahkan, skandal pengaturan skor di Italia yang terkenal dengan sebutan Calcioscommesse, juga tak lepas dari peran mereka.

Bukti dan indikasi menunjukkan ada aktor di Singapura. Mereka biasanya membeli wasit dan pemain.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com