Perdana Menteri interim Libya Abdel Rahim al-Kib menyatakan, ada 140.000 orang yang dikategorikan sebagai pejuang dan milisi liar ini.
Kepentingan-kepentingan kelompok itu terus menguat menjelang pemilihan anggota Majelis Nasional Libya, 7 Juli nanti. Pemilihan anggota majelis tersebut akan menentukan bentuk pemerintahan Libya dan membuat undang-undang yang mengatur sistem pemerintahan itu.
Rabu lalu, ratusan warga Libya berunjuk rasa di kota Benghazi untuk menyerukan perdamaian. Mereka juga meminta pemerintah membubarkan milisi dan mengintegrasikan mereka menjadi tentara keamanan Libya.
Ketua Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) Mustafa Abdul-Jalil meminta semua pihak bersatu padu membangun sebuah negara berdasarkan undang- undang, hukum, dan mengedepankan keadilan.