Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Mubarak Kritis tetapi Stabil

Kompas.com - 13/06/2012, 02:25 WIB

KAIRO, SELASA - Kondisi mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak (84) mulai membaik, Selasa (12/6), setelah dikabarkan sangat kritis, dua hari lalu. Kementerian Dalam Negeri Mesir menyebutkan Mubarak dalam kondisi kritis, tetapi stabil.

Mubarak mengeluh sakit setelah dipindah ke penjara Tora pada 2 Juni. Kemudian dia dirawat secara intensif di rumah sakit di dalam penjara tersebut.

”Dokter menyatakan Mubarak mengalami depresi tingkat tinggi. Hal itu menyebabkan tekanan darahnya naik setiap saat dan sesak napas sehingga jantungnya harus dipicu,” demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir.

Salah satu petugas keamanan yang menjaga Mubarak mengatakan, pada Selasa pagi Mubarak dibawa keluar kamar untuk mendapat sinar matahari. Dia juga menerima tamu pada Selasa siang dan makan seperti biasa.

Ketika dalam perawatan medis, Mubarak sempat berbicara dengan pengacaranya, Farid al-Deeb. Mubarak meminta Farid menyelamatkannya dari penjara.

Farid mengatakan Mubarak merasa otoritas Mesir akan membunuhnya pelan-pelan di penjara dengan membiarkan kesehatannya menurun. ”Mereka ingin membunuh saya. Selamatkan saya Farid. Carikan sebuah solusi,” kata Farid mengulang kembali pesan Mubarak.

Farid meminta otoritas dan pengambil kebijakan Mesir bertanggung jawab apabila Mubarak meninggal dunia di penjara. Selama di penjara, kesehatan Mubarak memburuk sehingga membutuhkan perawatan dan observasi medis selama 24 jam.

”Maka akan lebih baik jika Mubarak dirawat di luar rumah sakit penjara,” kata Farid.

Otoritas Mesir membantah telah menelantarkan Mubarak selama di penjara. Mereka telah berupaya mengobati dan merawat Mubarak selama 24 jam. Otoritas Mesir juga telah berusaha memenuhi permintaan Mubarak yang disampaikan melalui pengacaranya. Salah satunya adalah menempatkan dua anaknya, Gamal dan Alaa, satu sel bersama Mubarak.

Petinggi Penjara Tora telah menyetujui hal itu, Minggu lalu. ”Dia ingin kedua putranya berada di sampingnya. Kami sudah memenuhi permintaan itu,” kata kepala keamanan penjara.

Dia menambahkan, tidak mungkin memindahkan Mubarak dari rumah sakit penjara ke rumah sakit umum. Tindakan itu dapat memicu protes sejumlah pihak dan memperburuk keadaan.

”Memindahkan Mubarak pada saat ini sangat sensitif. Apalagi dalam waktu dekat pemilihan umum akan berlangsung,” ujarnya.

Selama ini, para penentang rezim Mubarak menilai Mubarak ingin meraih simpati masyarakat dengan sakitnya. Diktator yang berkuasa 30 tahun dan membunuh ratusan orang yang menentangnya itu juga menginginkan fasilitas kesehatan yang lebih baik. (AFP/REUTERS/HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com