KOMPAS.com - Setidaknya empat tahun lagi, pemerintah Rusia akan melakukan privatisasi terhadap perusahaan minyak terbesar milik negara, Rosneft. Perdana Menteri (PM) Rusia Dmitry Medvedev mengemukakan hal itu pada Kamis (7/6/2012).
Saat berbicara dalam diskusi rencana privatisasi perusahaan milik negara, sebagaimana warta Xinhua, Medvedev memberikan catatan kalau Rosneft bakal dipindahkan dari campur tangan pemerintah pada 2016. Meski, sebagaimana pernyataan Deputi PM Arkady Dvorkovich, langkah privatisasi itu mesti dilakukan dengan bijaksana.
Rosneft memang masuk dalam Daftar Perusahaan dan Organisasi Strategis Rusia. Sampai kini, Kremlin menguasai 75 persen saham perusahaan itu.