Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Tibet Memanas

Kompas.com - 01/06/2012, 02:13 WIB

Beijing, Kamis - Ratusan warga Tibet di Lhasa dilaporkan ditangkap oleh otoritas China, sebagai buntut aksi bakar diri yang dilakukan dua pria Tibet, akhir pekan lalu. Berita yang dilansir Radio Free Asia yang berbasis di Amerika Serikat, Rabu (30/5) malam itu, memicu kecemasan akan meluasnya unjuk rasa warga Tibet di seluruh China.

Radio Free Asia memberitakan, pasukan keamanan China menangkapi ratusan warga dan peziarah setelah insiden bakar diri pada hari Minggu. Insiden itu menjadi aksi protes terbesar di Lhasa, kota yang dijaga ketat Pemerintah China sejak terjadinya unjuk rasa antipemerintah yang memakan korban jiwa tahun 2008.

Mengutip sumber warga lokal, radio itu memberitakan sedikitnya 600 orang Tibet ditahan. Peziarah yang berasal dari luar wilayah otonomi Tibet kemudian diusir keluar dari daerah itu.

Wartawan asing dilarang memasuki Tibet tanpa izin khusus dari Pemerintah Beijing sehingga penangkapan warga ini belum dapat dikonfirmasi secara independen. Pejabat keamanan di Lhasa yang dihubungi lewat telepon mengaku tak tahu-menahu soal penangkapan tersebut.

Aksi protes pada hari Minggu itu terjadi saat Lhasa dipadati peziarah yang berdatangan untuk merayakan Saga Dawa: peringatan kelahiran Buddha. Festival Buddha yang dimulai pekan lalu itu akan berlangsung selama sebulan penuh.

Dua pria Tibet, keduanya berasal dari luar wilayah otonomi Tibet, kemudian membakar di depan Kuil Jokhang, tujuan wisata ziarah populer di kota itu. Kantor berita Xinhua memberitakan, polisi yang dikerahkan mengawasi festival kemudian memadamkan api, tetapi salah seorang pria tewas. Satu pria lagi yang selamat hingga kini tak diketahui keberadaannya.

Sementara itu, Radio Free Tibet yang berbasis di London memberitakan, seorang perempuan menjadi warga etnis Tibet terakhir yang membakar diri, Rabu siang. Ibu tiga anak berusia 30-an tahun itu membakar diri di depan sebuah biara di Aba, Provinsi Sichuan, dan tewas di lokasi kejadian.

Tak kurang dari 35 orang Tibet membakar diri sejak Maret 2011, sebagai protes pendudukan China selama enam dekade di wilayah itu. Kelompok pembela hak asasi manusia Tibet mengklaim sedikitnya 27 orang di antaranya tewas.

Pemerintah China mengecap para pemrotes yang membakar diri itu ”teroris” dan kriminal. Beijing juga menyalahkan warga Tibet yang mengasingkan diri di luar negeri dan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, menghasut warga untuk melakukan bakar diri.

Beijing menganggap Dalai Lama, yang mengasingkan diri ke India tahun 1959, sebagai pemimpin separatis. Dalai Lama mengatakan, dia hanya meminta otonomi yang lebih luas untuk tanah kelahirannya di pegunungan Himalaya itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com