”Diyakini kurang dari 20 korban tewas akibat tembakan artileri dan tank. Sebagian besar lagi dieksekusi. Pada titik ini terlihat seluruh keluarga lainnya ditembak di rumah mereka,” kata Rupert Colville, juru bicara
Menurut keterangan para saksi mata, pelaku kekerasan itu adalah milisi propemerintah atau shabiha. PBB juga mengatakan, pemerintah telah menggunakan tembakan artileri dan tank. Keterangan saksi mata dan PBB dibantah rezim Assad.
Reaksi dari dunia internasional atas pembantaian di Houla mulai nyata. Hingga Selasa malam, sedikitnya tujuh negara Barat telah mengusir para diplomat Suriah.
Australia, Inggris, Kanada, Spanyol, Italia, Perancis, dan Jerman mengumumkan pengusiran diplomat Suriah itu setelah saling berkonsultasi. ”Dunia, komunitas internasional, merasa jijik dengan tindak kekerasan yang terus berlanjut, dan perilaku rezim saat ini, dan pembunuhan begitu banyak orang tak bersalah, termasuk pembantaian di Houla,” tutur Menlu Inggris William Hague.
Menlu Perancis Laurent Fabius menyebut Assad sebagai ”pembunuh” dan menuntut dia segera mundur dari kekuasaan. ”Bashar al-Assad adalah pembunuh rakyatnya. Dia harus melepas kekuasaan. Makin cepat makin baik,” kata Fabius dalam wawancara dengan surat kabar Le Monde.