sana’a, senin
Pejabat militer dan petugas medis mengatakan, 300 tentara terluka. Kemungkinan korban tewas bertambah mengingat luka yang diderita para korban sangat serius. Serangan bom bunuh diri ini paling mematikan sejak pengalihan kekuasaan kepada Abed Rabbo Mansour Hadi pada 23 November 2011.
Pada saat pelantikan, Presiden berjanji akan meneruskan perang menggempur basis-basis Al Qaeda. Dalam beberapa bulan terakhir, ratusan militan garis keras yang terkait dengan Al Qaeda tewas. Entah itu tewas oleh serangan militer Yaman ataupun oleh tentara Amerika Serikat yang menjadi sekutu Yaman memerangi jaringan Al Qaeda.
Petugas medis, yang berbicara tanpa mau menyebut nama demi keselamatan dirinya, mengatakan para korban dibawa ke beberapa rumah sakit di Sana’a. Semua korban tewas dan terluka adalah tentara. Tidak ada satu pun korban sipil.
Pejabat Kepolisian Yaman, Kolonel Abdul Hamid Bajjash, yang bertanggung jawab menangani kasus itu mengatakan, serangan ”memiliki ciri Al Qaeda”. Pelaku meledakkan bom saat tentara pasukan utama keamanan pemerintah yang dipimpin keponakan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh melintas.
Dikatakan Bajjash, pada saat itu ratusan tentara sedang berkumpul untuk mengikuti parade militer. Latihan itu dilakukan untuk menyambut ulang tahun ke-22 penyatuan Yaman, antara wilayah utara dan selatan. Menteri Pertahanan Mohammed Nasser Ahmed hadir saat itu, tetapi selamat tanpa cedera.
Pertempuran melawan jaringan Al Qaeda juga terus terjadi di beberapa wilayah di Yaman, yang menyebabkan ratusan orang tewas.