Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedubes Barat di Pakistan Terima Ancaman

Kompas.com - 17/05/2012, 07:41 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Sejumlah kedutaan besar Barat di Islamabad pada Rabu (16/5/2012) menerima surat yang berisi bubuk mencurigakan dan ancaman untuk meracuni pasukan NATO di Afganistan, kata beberapa pejabat Pakistan.

Kepala kepolisian Islamabad Bani Amin mengatakan kepada AFP, kedutaan-kedutaan itu menerima paket kecil yang berisi bubuk hitam, yang kemudian dianalisa di laboratorium.

Surat-surat yang dikirim itu mengatakan, "racun" akan disembunyikan di dalam perbekalan NATO jika Pakistan memutuskan mencabut blokade hampir enam bulan terhadap rute pengiriman bagi pasukan AS dan NATO yang memerangi Taliban di negara tetangga, Afganistan.

Sejumlah pejabat senior keamanan Pakistan mengatakan kepada AFP, paket mencurigakan dikirim ke kedutaan-kedutaan Perancis, Australia dan Inggris.

"Kedutaan-kedutaan itu masing-masing menerima satu bungkus kecil. Masalahnya adalah kuantitasnya sangat kecil dan bahkan sulit untuk diuji. Tampaknya ada orang yang bertindak jail. Kami mengirim paket itu ke laboratorium," kata Amin.

Seorang diplomat di salah satu kedutaan itu mengatakan, surat itu ditulis dalam bahasa Inggris yang patah-patah dan mengancam akan membalas kematian militan di Afganistan dengan meracuni pangan yang dikirim dalam konvoi kendaraan untuk pasukan Barat.

Pakistan menutup perbatasannya untuk konvoi perbekalan bagi pasukan NATO di Afganistan pada November setelah serangan udara AS menewaskan 24 prajurit Pakistan di sebuah pos perbatasan.

Namun, perundingan dilakukan selama beberapa pekan ini untuk mencabut blokade itu dan pemerintah Pakistan pada Rabu menyatakan memerintahkan para pejabat untuk merampungkan sebuah perjanjian secepat mungkin.

Hubungan AS-Pakistan memburuk setelah pembunuhan Osama bin Laden dan serangan NATO di wilayah Pakistan.

Hal itu diperparah oleh serangan-serangan pesawat tak berawak AS yang terus berlangsung di wilayah suku Pakistan dengan sasaran militan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com