Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Perketat Pengamanan Dalai Lama

Kompas.com - 16/05/2012, 08:11 WIB
Simon Saragih

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com -- Pemerintah India diam-diam memperketat pengamanan atas Dalai Lama, yang belum lama ini menerima ancaman pembunuhan dari agen perempuan China. Pemerintah India juga meminta pemerintahan Tibet di pengasingan di Dharamshala, India, untuk memperketat pengamanan atas pemimpin spiritual Tibet tersebut.

Dalai Lama berada di India setelah melarikan diri dari penyerbuan China atas Tibet tahun 1959. Tibet tidak pernah merasa sebagai bagian dari China. Pada Minggu (13/5/2012) Dalai Lama bercerita kepada sebuah harian Inggris bahwa dia hampir terbunuh lewat seorang agen perempuan China, yang mencoba meminta berkat darinya.

Nodup, Menteri Keamanan Pemerintahan Tibet di pengasingan, kepada harian India, Hindustan Times, Selasa (15/5/2012), membenarkan ancaman itu. "Kami telah meningkatkan pengamanan saat dia bepergian dan di Dharamshala," katanya.

Mengenai seberapa jauh kebenaran ancaman itu, Nodup mengatakan beberapa bulan lalu informasi diterima dari Tibet. Isinya menyebutkan ada rencana pembunuhan terhadap Dalai Lama.

Kepada harian Sunday Telegraph, Dalai Lama mengatakan bahwa dia telah mendapat informasi tentang seorang perempuan Tibet, agen China, yang berniat membunuhnya lewat rambut di kepala dan selendang perempuan itu. "Perempuan itu berniat meminta berkat dari saya, dan sentuhan tangan saya," kata Dalai Lama yang mengatakan tidak ada kemungkin untuk pemeriksaan silang karena pertemuan dengan perempuan itu dibatalkan.

Pemerintah China balik mengecam berita soal ancaman itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan, "Dalai Lama selalu menebar sikap kebencian dan anti-China." Namun demikian, pengamanan diperketat oleh pemerintahn India. Kini dia dijaga oleh 70 pasukan terlatih. Semua pengunjung disaring secara saksama oleh petugas profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com