Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negosiator Perdamaian Afganistan Ditembak Mati

Kompas.com - 13/05/2012, 17:21 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Seorang negosiator perdamaian Afganistan ditembak mati di Kabul, kata pejabat Afganistan seperti dilansir BBC, Minggu (13/5/2012).

Arsala Rahmani merupakan mantan menteri Taliban dan anggota kunci Dewan Tinggi Perdamaian Afganistan. Rahmani juga memimpin upaya pemerintah dalam menegosiasikan perjanjian damai dengan Taliban.

Kematian Rahmani menjadi pukulan telak bagi Presiden Hamid Karzai karena Rahmani merupakan tokoh kunci untuk berhubungan dengan para komandan Taliban.

Tahun lalu, Burhanuddin Rabbani, yang memimpin Dewan Tinggi Perdamaian, tewas dalam serangan bom yang disembunyikan di balik sorban, pada September 2011. Pelaku bom bunuh diri itu menyamar sebagai utusan perdamaian Taliban.

Menurut polisi, Rahmani ditembak pada Minggu pagi oleh seorang lelaki tak dikenal. Saat itu Rahmani dalam perjalanan ke kantornya di Kabul selatan.

Pihak berwenang menggambarkan serangan itu direncanakan dengan matang. Sejumlah pria bersenjata mengendarai sebuah sedan Toyota Corolla berwarna putih menembakkan satu peluru menggunakan alat peredam, BBC melaporkan.

"Rahmani ditembak di jantung dan meninggal seketika. Keponakannya, yang juga sopirnya, bahkan tidak menyadari pamannya itu ditembak," kata Kepala Kepolisian Kabul Jenderal Ayub Salangi.

Sebelum ini memang sudah ada ancaman pembunuhan terhadapnya. Karenanya muncul banyak pertanyaan mengapa dia bisa bepergian tanpa pengawal bersenjata.

Taliban membantah terlibat dalam pembunuhan Rahmani.

Pihak Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) mengecam pembunuhan terhadap Rahmani dan menyatakan pujian terhadap sosoknya. "Keputusannya untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Afganistan telah menjadi inspirasi bagi kita semua dan kontribusinya akan selalu dikenang," demikian pernyataan ISAF.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com