Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negosiator Perdamaian Afganistan Ditembak Mati

Kompas.com - 13/05/2012, 17:21 WIB

Rahmani merupakan salah satu anggota senior pertama Taliban yang bergabung dengan proses perdamaian. Kematiannya dikhawatirkan bisa membuat pejabat Taliban lain mempertimbangkan kembali keterlibatan mereka dengan pemerintah, kata seorang pembantu senior Presiden Karzai.

Dia dikenal sebagai figur yang kritis dalam rencana Presiden Karzai untuk berbicara dengan Taliban. Meskipun demikian, belum jelas seberapa banyak pemimpin senior yang berhasil dirangkulnya dalam rencana itu. Namun Karzai sering berkonsultasi dengan Rahmani untuk mendapatkan pandangan dari cara kerja dan pemikiran para pemimpin Taliban.

Rahmani menjabat menteri pendidikan tinggi pada era Taliban yang berkuasa selama lima tahun sampai pasukan Sekutu pimpinan Amerika Serikat menggulingkan pemerintahan Taliban pada 2001.

Namun dia menjadi aktif dalam bidang politik jauh sebelum gerakan Taliban, dan sudah menjadi pejabat politik di pemerintahan Afgan selama tahun 1990-an.

Rahmani merupakan satu dari sejumlah mantan pejabat Taliban yang dicabut dari daftar hitam PBB pada Juli 2011, sebagai bentuk dukungan organisasi internasional itu pada upaya perdamaian.

Dewan Tinggi Perdamaian Afganistan dibentuk dua tahun lalu oleh Karzai. Beranggotakan 70 orang, dewan ini membuka negosiasi dengan para pemberontak. Dewan ini juga berjasa dalam rekonsiliasi ratusan komandan lapangan Taliban, meskipun dia gagal membujuk dua tokoh senior untuk meninggalkan pemberontakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com