Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China: Filipina Tidak Aman

Kompas.com - 10/05/2012, 15:01 WIB

MANILA, KOMPAS.com - China, Kamis (10/5/2012), memperingatkan warganya bahwa mereka tidak aman di Filipina. Media negara itu juga memperingatkan kemungkinan terjadinya perang. Peringatan itu muncul saat sebulan lebih saling klaim antara kedua negara terkait sebuah beting di Laut China Selatan terancam akan tidak terkontrol.

Biro-biro perjalanan China mengumumkan, mereka telah menangguhkan tur-tur ke Filipina, berdasarkan perintah dari pemerintah. Kedutaan China di Manila juga telah menyarankan warganya yang berada di negara itu untuk tetap tinggal di dalam rumah menjelang sejumlah aksi protes yang direncanakan.

"Hindari keluar rumah jika itu memungkinkan, Jika tidak memungkinkan, hindari keluar sendirian. Jika anda melihat demonstrasi, tinggalkan daerah itu, jangan menonton," demikian nasihat kedutaan itu.

Peringatan keamanan itu muncul setelah media yang dikendalikan negara di China memperingatkan bahwa negara itu siap berperang demi mengakhiri kebuntuan atas konflik terkait Scarborough Shoal - pulau kecil di Laut China Selatan yang dikalim oleh kedua negara.

"Bukan masalah bagaimana kita bersedia untuk membahas masalah tersebut, kepemimpinan Filipina saat ini berniat untuk menekan kita ke sudut sehingga tidak ada pilihan lain yang tersisa kecuali penggunaan senjata," tulis China Daily dalam tajuknya. "Sejak zaman dulu, bangsa kita telah menggap perang sebagai pilihan terakhir dalam menangani hubungan antara negara. Namun Manila hidup dalam dunia fantasi jika negara itu keliru menafsirkan kesabaran kita sebagai sebuah ketakutan."

Editorial tersebut menggemakan peringatan serupa dalam beberapa pekan terakhir di media pemerintah bahwa China siap untuk menggunakan kekuatan besar militernya demi menghancurkan rintangan Filipina di beting itu.

Kedua negara punya sejumlah kapal non-militer yang ditempatkan di beting itu sejak 8 April dalam upaya untuk menegaskan kedaulatan mereka di daerah tersebut. Sengketa itu berwal ketika pihak berwenang Filipina melacak kapal-kapal nelayan China di sana. Mereka berusaha untuk menangkap para awaknya. Namun mereka diblokade oleh kapal-kapal pengintai China yang dengan cepat dikerahkan ke daerah tersebut.

Beting itu terletak sekitar 230 kilometer dari Pulau Luzon, pulau utama Filipina. Sementara daratan China terdekat berjarak sekitar 1.200 kilometer di barat laut beting itu, demikian menurut peta angkatan laut Filipina. Filipina menegaskan, klaimnya atas daerah itu didukung hukum internasional, karena beting tersebut berada dalam zona ekonomi eksklusifnya, berada dalam jarak 200 mil laut dari garis pantai Filipina.

Namun China mengklaim hampir semua daerah Laut China Selatan sebagai wilayahnya, bahkan perairan di dekat pantai Filipina dan di sejumlah negara Asia lainnya. Taiwan, Brunei, Vietnam, dan Malaysia juga mengklaim beberapa bagian dari laut itu, yang diyakini mengandung banyak deposit minyak bumi dan gas alam.

Saling klaim atas bagian-bagian wilayah itu telah berlangsung beberapa dekade sehingga membuat kawasan itu sebagai salah titik rawan konlik militer di Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com