Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Baru di Tangan Presiden Lama

Kompas.com - 08/05/2012, 02:24 WIB

Komitmen Rusia mengembangkan hubungannya dengan Asia Pasifik, khususnya Asia Timur, juga tecermin dengan keputusannya bergabung dalam East Asia Summit pada saat Indonesia Ketua ASEAN 2011 dan menetapkan Vladivostok, kota di timur jauh Rusia yang berbatasan dengan wilayah Asia, sebagai tempat pelaksanaan KTT APEC pada September 2012.

 

Dalam wawancara dengan Moskovskiye Novosti, 27 Februari 2012, Putin secara kategoris menyatakan bahwa Rusia adalah bagian dari dunia yang lebih besar apabila berbicara mengenai ekonomi, liputan media, dan pengembangan kebudayaan. Rusia baru tak ingin mengisolasikan di- ri dan berharap bahwa keterbu- kaan Rusia dapat menghasilkan standar hidup yang lebih baik bagi rakyat Rusia dengan kebudayaan yang lebih beragam.

Putin juga menyatakan bahwa Rusia akan berupaya semaksimal mungkin memastikan rakyatnya mencapai manfaat yang dihasilkan dari kemajuan iptek tinggi. Ia juga akan terus membantu para wirausaha mendapat tempat yang sesuai di pasar global. Putin menjamin Rusia baru akan menuju sebuah tatanan dunia baru yang dapat memenuhi kebutuhan realitas geopolitis saat ini dan dapat berkembang mulus tanpa pergolakan yang tak perlu.

Kebijakan luar negeri Rusia baru akan bersifat strategis dan tidak berdasarkan pertimbangan oportunistik: tetap merefleksikan peran unik Rusia dalam peta politik dunia dan peran di dalam sejarah dan pengembangan peradaban. Rusia akan terus berupaya membangun diri secara konstruktif meningkatkan keamanan global, menolak konfrontasi, dan berbagai tantangan, seperti proliferasi senjata nuklir, konflik dan krisis regional, terorisme, dan penyelundupan ilegal obat bius.

Memang sejauh ini masih ada yang sinis terhadap aneka keberhasilan Pemerintah Rusia dibawah kendali Putin sebab secara riil telah ”menajamkan lagi taringnya” sebagai salah satu kekuatan global. Putin sadar betul bahwa kesejahteraan rakyat, mengejar ketertinggalan dalam bidang teknologi, serta perluasan pengaruh di berbagai belahan dunia merupakan kebutuhan sebuah negara besar seperti Rusia.

 

Rusia dan Indonesia

 

Vis-à-vis hubungan bilateral dengan Indonesia, kerja sama di antara keduanya akan terus berkembang dinamis. Indonesia dan Rusia adalah ”sahabat lama era baru” yang memiliki hubungan historis dan emosi yang kuat. Meskipun sempat mengalami pasang surut, hubungan keduanya semakin menguat dan ke depannya terdapat berbagai bidang kerja sama potensial. Indonesia dan Rusia juga memiliki kemiripan prinsip dalam keputusan kebijakan yang dilatarbelakangi berbagai keserupaan pluralisme.

 

Rusia dan Indonesia samasama menjunjung tinggi peran PBB menyelesaikan berbagai konflik internasional, menolak intervensi urusan dalam negeri negara lain, dan mendorong penyelesaian damai dari berbagai konflik global. Ke depan, diperkirakan hubungan kerja sama politik dan keamanan bilateral, regional, dan multilateral akan kian kuat sehingga dapat berkontribusi aktif dalam berbagai penyelesaian masalah yang ada.

Sangat diyakini bahwa kedudukan sebagai ”mitra strategis” dan juga sahabat akan dimanfaatkan untuk memberi manfaat ekonomi bagi rakyat kedua bangsa. Selamat datang kembali Presiden Putin untuk Rusia yang baru.

 

 

 

Djauhari Oratmangun Dubes RI untuk Rusia dan Belarus; Pandangan Pribadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com