Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hollande Menang, Euro Pun Anjlok

Kompas.com - 07/05/2012, 07:30 WIB
Ester Meryana

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Euro melemah ke posisi terendah tiga bulan menyusul terpilihnya Francois Hollande sebagai Presiden Perancis dan pemilih Yunani beramai-ramai beralih ke partai anti-dana talangan. Kondisi ini memicu kekhawatiran upaya penghematan di Eropa akan terhambat.

Euro menurun ke posisi 1,2955 dollar AS pada Senin (7/5/2012) pukul 07.35 waktu Tokyo. Euro telah merosot 1,3 persen pada minggu lalu. Itu penurunan terbanyak dalam lima hari yang berakhir pada 6 April 2012.

Nilai tukar euro terhadap yen turun dari 104,49 yen menjadi 103,31 yen, atau turun 1,8 persen minggu lalu. Sementara dollar AS turun 0,2 persen menjadi 79,67 yen.

Mata uang bersama 17 negara Eropa ini melanjutkan penurunan dari minggu lalu seiring dengan kemenangan Francois. Sosialis Perancis itu mendapat 52 persen suara, sementara pesaingnya Nicolas Sarkozy hanya 48 persen.

Sedangkan kondisi di Yunani terjadi keraguan apakah kedua partai utama, Demokrasi Baru dan Pasok, dapat membentuk sebuah koalisi baru untuk menerapkan pemotongan anggaran demi memastikan aliran dana talangan.

Lalu, data minggu lalu menunjukkan produksi manufaktur dan jasa zona euro berkontraksi lebih dari perkiraan pada bulan April. Itu merupakan tanda-tanda ekonomi merosot yang cukup buruk.

"Kami melanjutkan menghindari risiko (risk-off)," sebut Sebastien Galy, Senior Foreign-Exchange Strategist Societe Generale SA, di New York, Senin waktu setempat.

Menurut Sebastien, data ekonomi cukup buruk belakangan ini. Ditambah lagi hasil pemilihan umum Perancis dan kebingungan di Yunani. "Kemenangan Hollande banyak diharapkan, tetapi itu justru sebagai pemicu untuk meningkatkan permintaan dollar AS," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com