CANBERRA, KOMPAS.com - Australia memutuskan untuk menunda pembelian pesawat-pesawat F-35 Lightning II dari AS selama dua tahun untuk menghemat anggaran pemerintah. Meski demikian, Australia mengaku tetap berkomitmen terhadap program Joint Strike Fighter (JSF).
Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith mengatakan di Canberra, Kamis (3/5/2012), bahwa menunda pembelian F-35 selama dua tahun hingga 2019 akan menghemat anggaran pemerintah sebesar 1,6 miliar dollar Australia (Rp 15,15 triliun) selama empat tahun mendatang. Smith menambahkan, Australia tetap berkomitmen sebagai salah satu mitra proyek JSF yang mengembangkan F-35.
Australia adalah satu dari delapan negara mitra asing JSF, yang menyediakan dana pengembangan pesawat tempur generasi kelima itu. Selain Australia dan AS, mitra JSF lainnya adalah Kanada, Inggris, Turki, Italia, Norwegia, Denmark, dan Belanda.
Sebagai salah satu mitra, Australia diwajibkan membeli dua unit F-35. Dua pesawat tersebut akan ditempatkan di AS dan bisa mulai dipakai untuk latihan pilot-pilot Australia mulai 2014.
Selanjutnya, Australia berniat membeli tambahan 12 unit pesawat berkemampuan *stealth* ini hingga tahun 2017. Pembelian selusin pesawat ini lah yang diundur menjadi tahun 2019.
Perdana Menteri Australia Julia Gillard membenarkan pemerintahannya akan memperketat anggaran belanja pemerintah sebagai bagian dari ambisi untuk mengembalikan surplus anggaran pemerintah pada tahun fiskal mendatang.
Program JSF sendiri telah berulangkali dihadapkan pada berbagai masalah teknis, penundaan produksi, dan pembengkakan biaya, yang membuat program ini menjadi program pengadaan senjata termahal dalam sejarah Pentagon.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.