Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tuntut AS Minta Maaf Soal Chen

Kompas.com - 03/05/2012, 05:47 WIB

beijing, rabu - Aktivis hak asasi manusia China, Chen Guangcheng (40), akhirnya meninggalkan tempat pelariannya di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing, Rabu (2/5), setelah mendapat jaminan keselamatan dari Pemerintah China. Namun, China kemudian balik menuntut Pemerintah AS minta maaf atas keterlibatan mereka dalam kasus tersebut.

Setelah sekitar sepekan berlindung di kantor Kedubes AS, Chen dibawa ke Rumah Sakit Chaoyang di Beijing untuk mendapat perawatan dan bertemu kembali dengan keluarganya. Chen pergi ke rumah sakit tersebut didampingi para diplomat AS, termasuk Duta Besar AS untuk China Gary Locke.

Chen, yang buta sejak kanak-kanak, bersedia meninggalkan Kedubes AS setelah mendapat jaminan dari Pemerintah China bahwa ia dan keluarganya tidak akan diganggu lagi dan dia diizinkan melanjutkan studi di universitas. Pihak China juga berjanji akan menyelidiki tindak sewenang-wenang aparat terhadap Chen selama ini.

Namun, setelah itu, Kementerian Luar Negeri China memprotes keterlibatan para diplomat AS dalam kasus ini dan menuntut AS minta maaf. ”Metode yang telah dilakukan AS merupakan intervensi terhadap masalah dalam negeri China dan sama sekali tak bisa diterima. China menuntut AS meminta maaf atas persoalan ini, menyelidiki insiden ini secara menyeluruh, menghukum pihak-pihak yang bertanggung jawab, dan menjamin kejadian yang sama tak akan terulang,” tandas juru bicara Kemlu China, Liu Weimin.

Keterlibatan pihak AS dalam kasus Chen ini dikhawatirkan mengganggu pembicaraan bilateral yang melibatkan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Menteri Keuangan AS Timothy Geithner di Beijing, hari Kamis-Jumat ini. Hillary tiba di Beijing beberapa jam sebelum Chen meninggalkan Kedubes AS dan sempat berbicara lewat telepon dengan Chen.

Menurut para pejabat Kedubes AS, Chen mengucapkan terima kasih kepada Hillary dalam bahasa China, kemudian dengan bahasa Inggris patah-patah mengatakan kepada Hillary, ”Saya ingin mencium Anda.”

Meminta perlindungan

Drama pelarian Chen berawal pada 21 April, setelah ia berhasil lolos dari tahanan rumah ilegal yang dijaga ketat. Belakangan ia diketahui meminta perlindungan di Kedubes AS di Beijing sejak 26 April.

Chen menjadi sasaran represi aparat Pemerintah China setelah ia membongkar kasus aborsi paksa terhadap para ibu hamil di China demi mendorong Kebijakan Satu Anak di negara itu. Ia dianggap membangkang dan dihukum penjara empat tahun.

Begitu bebas pada September 2010, ia dimasukkan ke tahanan rumah. Ia dan keluarganya terus mendapat perlakuan keras, termasuk dipukuli preman, jika ia menyuarakan keprihatinannya.

Pihak China mempertanyakan bagaimana Chen bisa masuk ke Kedubes AS. Para pejabat senior AS, yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan, pihak Kedubes AS mengizinkan Chen masuk karena ia menderita luka-luka di kaki saat melarikan diri dari rumahnya.

Menurut pihak AS, Chen tak pernah meminta suaka atau perlindungan untuk meninggalkan China menuju AS. Hillary mengaku gembira karena para diplomat AS di Beijing bisa memfasilitasi Chen sampai ia bebas hari Rabu, dengan cara yang merefleksikan pilihan-pilihan pribadi Chen dan nilai-nilai Amerika. (AP/Reuters/AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com