Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Demonstran Tewas

Kompas.com - 22/04/2012, 01:58 WIB

Manama, Sabtu - Seorang pengunjuk rasa ditemukan tewas, Sabtu (21/4), di desa Shakhura, sekitar 8 kilometer sebelah barat Manama, ibu kota Bahrain. Di lokasi itu, Jumat malam, terjadi bentrokan ketika polisi berusaha membubarkan unjuk rasa antipemerintah.

Kelompok oposisi terbesar Bahrain, Wefaq, menyebut pria tersebut bernama Salah Abbas Habib (36), yang ditemukan tewas di atap sebuah bangunan di desa itu. Wefaq mengatakan, Habib bergabung dalam kelompok yang dipukuli polisi.

”Polisi menyerang demonstran yang sedang berunjuk rasa damai, memukuli sebagian dari mereka dengan brutal menggunakan berbagai macam senjata,” ujar Wefaq dalam pernyataan mereka.

Kementerian Dalam Negeri Bahrain menjanjikan menggelar penyelidikan kasus ini. Namun, tak ada keterangan lebih detail mengenai kejadian tersebut.

Mencoreng

Insiden itu mencoreng muka Bahrain, yang akhir pekan ini menjadi tuan rumah Grand Prix Formula Satu di Sirkuit Sakhir, 20 kilometer dari Shakhura, tempat protes berlangsung. Kelompok mayoritas Syiah, yang telah turun ke jalan menentang minoritas Sunni yang berkuasa sejak gelombang musim semi Arab, Februari 2011, berusaha menarik perhatian saat mata dunia terarah pada pergelaran sirkus jet darat tersebut.

GP F1 Sakhir tahun lalu dibatalkan karena alasan keamanan terkait maraknya unjuk rasa. Tahun ini, Pemerintah Bahrain berusaha keras melobi penyelenggara agar tidak membatalkan lomba, sekaligus memperlihatkan stabilitas negara itu.

Panitia menolak seruan oposisi, kelompok pembela hak asasi manusia, dan politisi di banyak negara yang meminta lomba ditunda. ”Mereka harus memperbaiki negeri ini dulu, baru berpikir soal Formula Satu atau kegiatan lain,” seru Umm Hussein, satu dari 10.000 demonstran yang berunjuk rasa di Manama.

Namun, pengunjuk rasa tak berhasil mendekati Sirkuit Sakhir yang terletak di tengah gurun dan dijaga ketat. Puluhan kendaraan bersenjata dikerahkan di jalan menuju sirkuit. Pengunjung harus melewati pemeriksaan berlapis.

Panitia berkeras bahwa lomba tetap aman meskipun tim Force India absen dari sesi latihan Jumat sore, dua hari setelah empat mekaniknya terperangkap kemacetan lalu lintas saat terjadi ledakan bom molotov.

Wakil Direktur Tim Force India Bob Fernley mengatakan, insiden hari Rabu itu ”mengganggu stabilitas emosional tim”. Namun, mereka tetap mendukung lomba dan memastikan mengikuti kualifikasi, Sabtu, dan lomba, Minggu. Hanya saja, dua anggota tim memilih meninggalkan Bahrain.

Putra Mahkota Bahrain Pangeran Salman bin Hamad al-Khalifa mengatakan, membatalkan lomba hanya menguntungkan kelompok ekstremis. ”Bagi kita yang mencari jalan keluar untuk masalah politik, lomba ini adalah jembatannya” ujarnya. (AFP/AP/REUTERS/WAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com