JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luari Negeri melalui Kedutaan Besar RI di Damaskus, Suriah, beserta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) telah memulangkan 116 TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) dalam enam tahap ke Tanah Air.
Pemulangan tersebut dilakukan akibat situasi politik dan keamanan di negara itu yang kian memanas, sejak berkecamuk pada Maret 2011.
Hal ini disampaikan Kepala BNP2TKI, Moh Jumhur Hidayat, di Jakarta, Kamis (19/4/2012) malam. Pada tahap keenam, 31 TKI PLRT dipulangkan dari Damaskus pada Rabu (18/4/2012) dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis malam ini pukul 22.45 WIB.
"Untuk sementara target pemulangan diperkirakan sekitar 1.000 orang, baik TKI maupun WNI lainnya seperti mahasiswa yang ada di sana," ujarnya.
Sebelumnya, kata Jumhur, Kemenlu, dan BNP2TKI memulangkan 85 TKI dari Suriah dalam lima tahap sejak 3 Februari hingga yang terakhir pada tanggal 30 Maret lalu.
"TKI yang dipulangkan selama kurun waktu tiga bulan tahun ini, sebagian besar berasal dari Jawa Barat. Sisanya Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Lampung," jelas Jumhur.
Ia mengatakan, biaya pemulangan TKI Suriah ke Tanah Air ditanggung Kemenlu, sedangkan untuk kepulangan ke daerah asal menggunakan anggaran BNP2TKI.
Berdasarkan data Pusat Penelitian dan Pengembangan Informai (Puslitfo) BNP2TKI, pada 2012 total keberadaan TKI di Suriah mencapai 11.760 orang. Mereka terdiri atas 201 TKI yang bekerja di sektor formal atau pengguna berbadan hukum (perusahaan), dan sisanya sejumlah 11.559 merupakan TKI sektor informal PLRT.
Pemerintah Indonesia pada 9 Agustus 2011 juga menghentikan sementara penempatan TKI PLRT ke Suriah, terkait berbagai kasus yang dialami TKI karena lemahnya aspek perlindungan terhadap mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.