DILI, KOMPAS.com -- Kekerasan terjadi di Timor Leste ketika kantor pemenangan calon presiden Taur Matan Ruak diserang sekelompok orang, Jumat (13/4/2012), menjelang pemilihan presiden tahap kedua hari Senin (16/4/2012). Polisi mengatakan, sejumlah besar orang menyerang kantor tersebut di Dili dengan melemparkan batu, namun berhasil dihalangi polisi.
Ketua tim pemenangan calon presiden Taur Matan Ruak mengatakan insiden tersebut merupakan "tindakan memalukan bagi demokrasi" setelah adanya tuduhan bahwa pendukung Fretilin terlibat dalam penyerangan.
Menurut juru bicara Partai Fretilin, tidak ada bukti anggota mereka terlibat dan insiden tersebut dibesar-besarkan sebagai bagian untuk mencemarkan nama Fretilin.
Hari Senin, dalam pemilihan presiden tahap kedua, calon independen Taur Matan Ruak yang dikenal dengan nama TMR akan menghadapi calon dari partai Fretilin Francisco Guterres "Lu Olo".
Menurut laporan kantor berita Australia, AAP, wakil komandan polisi nasional Timor Leste Alfonso de Jesus, karena kehadiran polisi, insiden tersebut tidak berkembang menjadi serius. "Ada enam polisi, namun karena mereka tidak menghormati kehadiran polisi, kelompok penyerang tersebut mengambil batu dan melemparknya ke arah kantor," katanya.
De Jesus mengatakan kelompok tersebut berada di jalan, dan berusaha masuk ke kantor Taur Matan Ruak namun ditahan oleh polisi.
Belum ada yang ditahan terkait peristiwa bitu dan polisi Timor Leste masih menyelidiki insiden tersebut.
Juru bicara kampanye kelompok Fretilin Jose Teixera mengatakan partainya akan bekerja sama dengan polisi menyelidiki kejadian ini. "Namun, mengingat sejarah Timor Leste, ini kejadian kecil saja," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.