Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Ikut Panik Terguncang Gempa Aceh

Kompas.com - 12/04/2012, 07:11 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura ikut panik ketika gempa berkekuatan 8,6 Skala Richter mengguncang Aceh dan sebagian Sumatera. Beberapa negara Asia Tenggara dan Asia Selatan juga merasakan dampaknya.

Gempa yang berpusat di Aceh ini berdampak pada penerbangan udara. Dua penerbangan Singapura yang dijadwalkan menuju Phuket, Thailand, terpaksa balik ke Bandara Internasional Changi karena Bandara Internasional Phuket ditutup dengan alasan peringatan tsunami.

SilkAir MI 756 berangkat dari Singapura pukul 16.45 waktu setempat namun harus kembali karena kabar tsunami. Penerbangan Silk Air lainnya, MI 758 seharusnya meninggalkan Singapura pukul 18.35 waktu setempat, namun keberangkatannya ditunda.

Beberapa penelepon yang menghubungi hotline MediaCorp mengungkapkan bahwa mereka merasakan getaran yang kuat di Marine Parade, Beach Road, Bukit Panjang, Bendemeer Road, Farrer Road, dan Whampoa Road.

Namun mereka menambahkan, guncangan akibat gempa kali ini tidak seburuk gempa pada tahun-tahun sebelumnya.

Devi Singh, seorang warga Bukit Panjang, menuturkan, "Saat itu pukul 16.50 (atau pukul 15.50 WIB). Saya berada di depan komputer di rumah dengan ibu mertua dan suami saya ketika tiba-tiba saya merasa pusing. Suami saya berbaring karena dia juga merasa pusing."

"Namun ketika saya mendongakkan kepala, saya melihat lampu bergoyang ke kiri dan ke kanan. Ini berlangsung sekitar 60 detik. Dan ada dua guncangan lainnya selama 20 detik," ungkap Devi.

"Kami tidak meninggalkan gedung karena kami merasa hal yang sama dengan guncangan sebelumnya ketika gempa dan tsunami terjadi. Jadi kami tetap tinggal di dalam gedung," tambahnya.

Warga Whampoa, Tan Chi Ming, juga mengatakan dia merasakan seperti dikocok-kocok. Dia bergegas ke kamar ayahnya dan melihat lampu ganting di langit-langit bergoyang ke sana kemari selama 3 menit sampai 5 menit.

Pekerja gedung di sebuah gedung berlantai sembilan di kawasan Beach Road juga mengalami hal serupa. Mereka yang berada di lantai yang lebih tinggi lebih merasakan guncangan kuat dan buru-buru turun.

"Sebagian dari kami berada di lantai tujuh, merasakan guncangan keras. Saya merasa pusing karena seperti berada di perahu goyang. Kami semua sangat cemas," kata seorang pekerja kantoran, Janet Patt.

"Saya melihat semuanya bergoyang. Lampu gantung juga bergoyang. Jadi kami langsung turun," kata pekerja kantor lainnya.

Sekitar 20-30 menit kemudian, mereka kembali ke kantor, setelah menerima lampu hijau dari petugas pemeliharaan gedung

"Dia mengatakan bahwa dia sudah memeriksa seluruh gedung dan memastikan tak ada keretakan. Itu jaminan bagi kami untuk kembali ke kantor," kata pekerja kantor Tan Chou Yen.

Palang Merah Singapura mengatakan sudah mengontak kolega mereka di Indonesia dan memantau situasi terkini. Palang Merah Singapura menawarkan bantuan dan selalu siaga untuk memobilisasi tenaga bantuan, jika diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com