MOSKWA, KOMPAS.com - Pihak Rusia mulai hari Minggu (8/4/2012) ini hingga sembilan hari ke depan akan melakukan inspeksi udara untuk memantau kekuatan militer di wilayah Amerika Serikat. Inspeksi ini bagian dari perjanjian Traktat Langit Terbuka (Open Skies Treaty).
Para pemeriksa Rusia yang didampingi para pejabat AS akan menggunakan pesawat pemantau Rusia, Tupolev Tu-154 LK-1. Mereka dijadwalkan berangkat dari Pangkalan AU AS Travis di California, Minggu pagi waktu setempat, dan akan menempuh rute sejauh 4.250 kilometer hingga tanggal 16 April.
"Para pakar dari Rusia dan AS di dalam pesawat itu akan memonitor implementasi perjanjian tersebut dalam hal peralatan teknis yang digunakan pada observasi ini," tutur Kementerian Pertahanan Rusia.
Traktat Langit Terbuka ditandatangani pada 1992 dan digagas oleh Presiden AS waktu itu, George HW Bush (Bush Senior). Dalam perjanjian yang diikuti 34 negara ini, setiap negara diizinkan melakukan penerbangan observasi tak bersenjata di atas wilayah semua negara peserta.
Traktat ini dibuat untuk mendorong keterbukaan dan transparansi kekuatan dan aktivitas militer setiap negara. Rusia meratifikasi perjanjian ini pada 26 Mei 2001, dan mulai melaksanakan misi-misi pemantauan udara pada 1 Januari 2002.
Seluruh wilayah negara, termasuk daratan, wilayah laut, dan kepulauan, terbuka untuk observasi. Traktat ini sangat penting untuk menjaga struktur keamanan Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.