Obama pun menyadari Romney akan menjadi lawannya dalam pilpres, 6 November nanti. Obama dan tim kampanyenya mulai melancarkan serangan terhadap Romney.
Dalam pertemuan tahunan dengan para pimpinan media yang tergabung dalam Associated Press, Selasa, Obama terang-terangan menyebut nama Romney dan menyerang dia soal rancangan anggaran ”radikal” yang digagas republiken.
Menurut Obama, anggaran negara yang didukung Romney itu adalah sebuah ”Darwinisme sosial”. Itu adalah sebuah istilah yang meminjam teori evolusi dan seleksi alam Charles Darwin untuk menyindir golongan masyarakat yang percaya bahwa hanya kalangan elite orang-orang kaya saja yang akan berhasil.
Obama juga menuduh para tokoh Partai Republik saat ini telah menjadi sangat ekstrem.
Sehari sebelumnya, tim kampanye Obama mulai menayangkan iklan kampanye televisi di enam negara bagian yang menggambarkan Romney sebagai pendukung ”Big Oil”, perusahaan-perusahaan minyak raksasa yang terkenal serakah.
Dengan serangan-serangan awal ini, peta persaingan Obama-Romney dalam kampanye pilpres nanti mulai terlihat.
Keduanya berusaha memikat golongan pemilih independen dengan menggambarkan rivalnya sebagai capres yang terlalu ekstrem bagi mereka. Romney menuduh Obama terlalu liberal, sedangkan Obama menuduh Romney terlalu konservatif.
Golongan independen ini sangat penting karena akan menjadi penentu kemenangan saat dukungan simpatisan Republik dan Demokrat terhadap capres masing-masing sama kuat.
Romney menghadapi tantangan lain, yakni mempersatukan basis pendukung partainya yang masih terpecah. Santorum dan dua rival Romney lainnya, yakni Newt Gingrich dan Ron Paul, masih menolak mundur dari persaingan antarkandidat.