Yangon, Kompas
Pernyataan itu disampaikan pejuang demokrasi karismatik Myanmar, Aung San Suu Kyi, Jumat (30/3), menjawab pertanyaan wartawan Kompas
Suu Kyi tampil anggun dalam balutan pakaian khas perempuan Myanmar warna cerah dan rok warna ungu dengan rambut panjangnya terikat ke belakang. Dengan penuh senyum, lugas, tetapi santai diselingi gurauan, Suu Kyi menjawab semua pertanyaan wartawan.
Jumpa pers yang dihadiri ratusan jurnalis dan pemantau asing dari seluruh penjuru dunia itu digelar tiga hari menjelang pemilihan umum sela (by-election), Minggu (1/4), memperebutkan 45 kursi dari total 48 kursi parlemen sebelumnya yang kosong.
”Burma (Myanmar) bukan satu-satunya negara yang mengalami persoalan seperti itu. Kami banyak melihat di sejumlah negara lain, proses rekonsiliasi adalah sesuatu yang mungkin dan bisa dilakukan tanpa perlu terjadi kekerasan,” ujar Suu Kyi (Wawancara dalam jumpa pers dengan Suu Kyi akan ditampilkan di rubrik ”Persona” Kompas Minggu, 1 April 2012).
Secara resmi, menurut Suu Kyi, Myanmar belum melakukan rekonsiliasi. Akan tetapi, yang pasti harus dilakukan oleh Myanmar adalah mencari tahu hal terbaik untuk upaya rekonsiliasi tersebut.