Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suu Kyi: Myanmar Belajar Rekonsiliasi

Kompas.com - 31/03/2012, 01:51 WIB

Yangon, Kompas - Myanmar masih harus melakukan upaya rekonsiliasi sebagai salah satu bagian dari proses reformasi di negeri ini. Hingga saat ini, rakyat Myanmar terus belajar dari berbagai pengalaman negara lain, termasuk Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan pejuang demokrasi karismatik Myanmar, Aung San Suu Kyi, Jumat (30/3), menjawab pertanyaan wartawan Kompas Wisnu Dewabrata yang hadir dalam jumpa pers di kediaman Suu Kyi di kawasan Bahan Township, Yangon, Myanmar.

Suu Kyi tampil anggun dalam balutan pakaian khas perempuan Myanmar warna cerah dan rok warna ungu dengan rambut panjangnya terikat ke belakang. Dengan penuh senyum, lugas, tetapi santai diselingi gurauan, Suu Kyi menjawab semua pertanyaan wartawan.

Jumpa pers yang dihadiri ratusan jurnalis dan pemantau asing dari seluruh penjuru dunia itu digelar tiga hari menjelang pemilihan umum sela (by-election), Minggu (1/4), memperebutkan 45 kursi dari total 48 kursi parlemen sebelumnya yang kosong.

”Burma (Myanmar) bukan satu-satunya negara yang mengalami persoalan seperti itu. Kami banyak melihat di sejumlah negara lain, proses rekonsiliasi adalah sesuatu yang mungkin dan bisa dilakukan tanpa perlu terjadi kekerasan,” ujar Suu Kyi (Wawancara dalam jumpa pers dengan Suu Kyi akan ditampilkan di rubrik ”Persona” Kompas Minggu, 1 April 2012).

Secara resmi, menurut Suu Kyi, Myanmar belum melakukan rekonsiliasi. Akan tetapi, yang pasti harus dilakukan oleh Myanmar adalah mencari tahu hal terbaik untuk upaya rekonsiliasi tersebut. (dwa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com