Romney Menang, tetapi Antusiasme Rendah

CHICAGO, SELASA - Jutawan dan mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney kembali meraih kemenangan besar dalam pemilihan pendahuluan menuju kursi calon presiden AS dari Partai Republik. Namun, antusiasme pemilih di kalangan partai konservatif tersebut masih rendah.

Saat penghitungan suara hasil pemilihan pendahuluan (primary) di Negara Bagian Illinois sudah 99 persen tuntas, Selasa (20/3) malam, Romney mengantongi dukungan 46,7 persen pemilih. Di posisi kedua ada mantan Senator Rick Santorum dengan 35 persen, lalu berturut-turut anggota DPR AS Ron Paul (9,3 persen) dan mantan Ketua DPR AS Newt Gingrich (8 persen).

Dengan kemenangan ini, Romney dipastikan meraih tambahan 41 delegasi, sementara Santorum mendapat 10 delegasi. Ada 54 delegasi diperebutkan di Illinois, dengan pembagian tiga delegasi sisanya masih menunggu hasil akhir penghitungan suara.

Associated Press mencatat, dengan kemenangan ini Romney telah mengumpulkan total 563 delegasi, disusul Santorum (263 delegasi), Gingrich (135 delegasi), dan Paul (50). Seorang kandidat membutuhkan minimal 1.144 delegasi untuk terpilih sebagai calon presiden (capres) definitif dari Partai Republik.

”Kemenangan malam ini bermakna kita sudah makin dekat memenangi proses nominasi ini, mempersatukan partai kita, dan menghadapi Obama,” kata Romney setelah ia dipastikan menang di Illinois, negara bagian tempat tinggal Barack Obama.

Di atas kertas, Romney diperkirakan akan mengumpulkan jumlah delegasi yang dibutuhkan itu sebelum Konvensi Nasional Partai Republik digelar di Tampa, Florida, akhir Agustus nanti. Apalagi jika ia terus mencatat kemenangan, terutama di Negara Bagian California, pada 5 Juni.

Namun, tiga rivalnya menolak mundur dari persaingan dengan harapan mereka bisa mencuri suara dan menghalangi Romney memperoleh jumlah minimum delegasi tersebut, sehingga penentuan capres akan ditentukan di arena konvensi.

Berharap buntu

Selain itu, antusiasme pemilih, bahkan di kalangan pendukung setia Partai Republik, tetap rendah. Kehadiran para pemilih dalam primary di Illinois bahkan tercatat paling rendah dalam beberapa dekade terakhir.

Panitia pemungutan suara di beberapa distrik melaporkan, hanya sekitar 20 persen pemilih republiken terdaftar yang hadir ke tempat pemungutan suara.