HAVANA, KOMPAS.com - Polisi Kuba menahan lusinan aktivis oposisi, seminggu menjelang kunjungan Paus Benediktus XVI. Kebanyakan yang ditahan adalah anggota kelompok Perempuan dalam Putih, yang mendesak pembebasan tahanan politik. Mereka dihentikan saat menggelar aksi diam di sepanjang jalan di ibukota, Havana.
Kelompok ini mengatakan otoritas negara Komunis semakin meningkatkan tekanan terhadap pergerakan mereka dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah Kuba menyebut gerakan mereka didanai pemerintah AS untuk merusak revolusi Kuba.
Perempuan dalam Putih atau Damas de Blanco biasanya melakukan aksi bersama dan kemudian menggelar demonstrasi mendesak pembebasan semua tahanan politik.
Pemimpin ditangkap
Seorang juru bicara kelompok ini mengatakan 19 anggota mereka ditahan Sabtu (17/3/2012) malam ketika mencoba untuk menggelar aksi demo di pusat Havana. Tiga diantaranya sudah dibebaskan tanpa ada tuntutan.
Hari Minggu, polisi menahan lagi 36 anggota kelompok ini termasuk ketuanya Bertha Soler saat mereka mencoba untuk tetap menggelar aksi massa di Havana.
Sebanyak 22 perempuan dan dua lelaki juga ditangkap saat mereka menuju pusat kota dengan melalui rute di luar yang ditentukan otoritas. Saksi mata mengatakan mereka dimasukan ke dalam sebuah bus oleh petugas polisi tak berseragam. Tetapi mereka kemudian dibebaskan.
Wartawan BBC di Havana melaporkan bahwa aksi demo di Kuba semakin meningkat menjelang kunjungan Paus dan hal ini mendapat reaksi dari pemerintah.
Elizardo Sanchez, dari Komisi Hak Asasi Manusia Kuba, yang dilarang tetapi masih ditoleransi, mengutuk penangkapan tersebut.
"Akhir pekan ini kembali terjadi tekanan politik dari pemerintahan totaliter," katanya. "Bagian terburuk adalah korbannya kebanyakan perempuan." Dia mengatakan tidak jelas dimana mereka ditahan.