Pasar Asia Kekurangan Insentif

SINGAPURA, KOMPAS.com- Pasar saham Asia dibuka beragam pada perdagangan Kamis (15/3/2012) di tengah positifnya data perdagangan AS dan terus mengkhawatirkannya krisis utang di Eropa. Sementara itu, kurs dollar AS terus meningkat dan saham eksportir Jepang naik karena pelemahan kurs yen. 

Sebenarnya tidak ada data baru yang positif dari AS, walaupun demikian para investor masih terus mengapresiasi brita positif yang muncul beberapa hari lalu. "Secara khusus, kurs dollar AS telah diuntungkan dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS. Risiko  terus menurun, mencerminkan bahwa secara umum kondisi aset berisiko akan tetap baik," ujar Mitul Kotecha, strategis pada Credit Agricole pada catatannya. 

Indeks Nikkei Jepang naik 1 persen dan mencapai titik tertinggi baru dalam delapan bulan. S&P Australia turun 0,3 persen, Kospi Korea mendatar dan NZX Selandia Baru naik 1 persen. 

Kurs dollar AS diperdagangkan 84 yen, yang merupakan kurs tertinggi dalam 11 bulan terakhir, dari 83,72 yen. Mata uang AS itu juga menguat terhadap won Korea menjadi 1.132,50. 

Saham-saham perusahaan eksportir masih menjadi pendukung terbesar kenaikan bursa Tokyo. Kurs yen masih tetap berada pada posisi terendah dalam 11 bulan terakhir.

"Perekonomian AS cenderung membaik, sementara diharapkan ada pemulihan yang berbentuk V untuk laba perusahaan-perusahaan Jepang seiring dengan pelemahan yen," ujar Hiroichi Nishi, General Manager Divisi Ekuitas pada SMCB Nikko Securities.