Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Dewan Keluhkan Rok Mini

Kompas.com - 07/03/2012, 07:15 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengaturan berpakaian di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belakangan ini muncul lantaran adanya keluhan dari para anggota Dewan atas cara berpakaian para staf ahli atau asisten pribadi anggota Dewan. Mereka mengeluh ke Sekretariat Jenderal DPR.

"Ada keluhan dari anggota," kata Jaka Winarko, Humas Setjen DPR ketika dihubungi, Rabu (7/3/2012).

Atas keluhan itu, Setjen DPR akan segera menegakkan aturan yang sudah ada seperti diatur dalam pedoman pengelolaan tenaga ahli dan asisten pribadi. Salah satunya, kata Jaka, mengatur cara berpakaian yang sopan.

"Sekarang ada beberapa orang yang pakaiannya agak seronok," kata Jaka berdasarkan pantauan selama ini.

Untuk itu, lanjut Jaka, pihaknya segera mengirimkan surat kepada seluruh staf ahli dan asisten pribadi anggota Dewan yang berisi permintaan berpakaian yang sopan di lingkungan DPR.

Dikatakan Jaka, Setjen DPR akan melakukan teguran tertulis jika masih ada staf ahli atau asisten pribadi yang berpakaian tak pantas. Apakah akan meminta pengamanan dalam (Pamdal) untuk melarang masuk orang yang berpakaian tak sopan?, "Nggak, nanti dianggap berlebihan," jawab Jaka.

Ketua DPR Marzuki Alie mendukung langkah Setjen menertibkan cara berpakaian. Menurut dia, langkah itu bisa memperbaiki citra DPR yang tengah melorot. Berbagai kasus pelecehan seksual hingga pemerkosaan selama ini, kata politisi Partai Demokrat itu, akibat perempuan yang berpakaian tidak pantas.

Dukungan juga disampaikan politisi Demokrat lain, Vena Melinda. "Kalau saya sih setuju banget. Karena, kalau kita lihat, bukan hanya pakaian saja, tapi kerbersihan juga mengganggu. Misalnya kalau orang merokok," ujar Vena.

Ada pula anggota Dewan yang menolak sikap Setjen. Politisi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, menilai pelarangan menggunakan rok mini di Gedung DPR sama saja merendahkan perempuan. Kaum hawa seolah-olah menjadi obyek seksual para laki-laki sehingga aturan itu muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com