Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tak Berniat Konfrontasi dengan AS

Kompas.com - 22/02/2012, 13:22 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com — Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, pemutakhiran sistem pertahanan rudal Rusia saat ini tidak berarti negara itu berniat konfrontasi dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Perombakan sistem pertahanan Rusia hanyalah reaksi atas kengototan AS dan NATO menggelar sistem perisai rudal di Eropa.

”Ini tidak berarti awal dari sebuah konfrontasi, tetapi kami tak bisa menanggapi rencana AS dan NATO dengan biasa-biasa saja karena ini menyangkut kepentingan strategis kami,” tutur Medvedev di Moskwa, Selasa (21/2/2012).

Ia menegaskan, Rusia akan terus merombak dan memperbarui sistem pertahanan rudalnya, kecuali AS membatalkan proyek perisai rudalnya atau mengajukan skema kerja sama dengan Rusia untuk membangun sistem pertahanan rudal bersama.

AS dan NATO berkeras sistem perisai rudal yang mereka pasang di Eropa untuk menghadapi ancaman dari negara-negara, seperti Iran dan Korea Utara, bukan kepada Rusia. NATO bahkan mengajak Rusia bergabung mengembangkan sistem pertahanan bersama, tetapi bersikap setengah-setengah dengan enggan membuat sistem yang memiliki interoperabilitas penuh antara sistem persenjataan NATO dan Rusia.

Dalam pidato pada November 2011, Medvedev telah mengatakan, apabila partisipasi Rusia dalam program itu gagal, Rusia akan menggelar rudal taktis jarak menengah Iskander di kawasan Kaliningrad, wilayah enklaf Rusia yang terletak di tengah negara-negara anggota NATO di kawasan Baltik.

”Kami akan melakukan semua hal ke arah yang sudah disebutkan sebelumnya, dengan satu-satunya pengecualian apabila para mitra kami dari AS dan NATO membatalkan rencana mereka atau mengusulkan kepada kami sebuah skema untuk berpartisipasi dalam pengembangan bersama sistem pertahanan rudal,” kata Medvedev.

Sebagai bagian dari pemutakhiran sistem pertahanan rudal tersebut, Rusia mengumumkan telah memasang sistem pertahanan rudal S-400 Triumf di Distrik Militer Barat, Selasa. Menurut Komandan Distrik Militer Barat Rusia Arkady Bakhin, sistem pertahanan itu akan mulai aktif dalam waktu sebulan.

Bakhin tidak menyebutkan di mana tepatnya sistem rudal darat-ke-udara tercanggih milik Rusia itu akan dipasang, tetapi beberapa pengamat menduga sistem tersebut akan dipasang di Kaliningrad. Saat ini Rusia baru menempatkan dua resimen S-400 untuk melindungi wilayah udara di sekitar Moskwa.

S-400 yang oleh NATO disebut SA-21 Growler adalah sistem pertahanan udara terbaru Rusia yang dirancang khusus untuk mencegat serangan rudal balistik maupun rudal jelajah. Rudal-rudal S-400 bisa mencegat sasaran pada jarak 400 kilometer dan ketinggian 40.000-50.000 meter di atas permukaan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com