Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: AS Paksa Rusia Meningkatkan Kekuatan

Kompas.com - 21/02/2012, 07:45 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin membela rencananya menambah kekuatan militer Rusia secara besar-besaran sebagai reaksi atas langkah AS dan NATO menggelar sistem perisai rudal di Eropa.

”Waktu ini menuntut berbagai langkah menentukan untuk memperkuat sistem tunggal pertahanan udara dan luar angkasa negara kita. Kita dipaksa mengambil langkah-langkah ini oleh kebijakan AS dan NATO dalam hal menggelar perisai rudal,” tulis Putin di surat kabar pemerintah, Rossiyskaya Gazeta, Senin (20/2).

Dalam artikel itu, Putin membeberkan program penambahan kekuatan militer Rusia dalam satu dasawarsa mendatang. Program tersebut meliputi penambahan lebih dari 400 rudal balistik antarbenua (ICBM), 2.300 tank, 8 kapal selam peluncur rudal balistik nuklir, 20 kapal selam serbu konvensional, lebih dari 50 kapal perang, dan lebih dari 600 pesawat tempur modern.

Angkatan Bersenjata Rusia juga akan membeli sedikitnya 1.000 helikopter, membentuk 28 resimen baru sistem rudal darat-ke-udara S-400, 38 divisi sistem pertahanan udara Vityaz, 10 brigade sistem rudal taktis Iskander-M, menambah sekitar 2.000 sistem artileri dan meriam berpenggerak aktif, dan lebih dari 17.000 kendaraan militer lain.

”Totalnya, kami mengalokasikan dana 23 triliun rubel (Rp 6,95 kuadriliun) dalam sepuluh tahun mendatang untuk mencapai tujuan-tujuan ini,” ujar Putin, yang mengincar masa jabatan ketiga sebagai presiden Rusia pada pemilu 4 Maret mendatang.

Asimetris

Putin mengatakan, untuk melawan sistem perisai rudal AS dan NATO di Eropa, Rusia tak perlu mengembangkan sistem pertahanan serupa yang butuh biaya besar. Alih-alih, Rusia akan mengembangkan kekuatan nuklir strategis dan sistem pertahanan udara dan luar angkasa untuk bisa mengatasi segala bentuk sistem perisai rudal.

”Respons militer dan teknis Rusia terhadap sistem perisai rudal global Amerika, termasuk segmennya di Eropa, akan efektif dan asimetris,” ujar Putin, yang berambisi mengatasi ketertinggalan Rusia di bidang teknologi militer sejak berakhirnya Perang Dingin.

Kantor berita RIA Novosti sebelumnya melaporkan, berbagai sistem persenjataan utama Rusia akan memasuki usia pensiun pada 2020, termasuk lebih dari 400 ICBM yang sudah melampaui batas maksimum usia pakai. Meski demikian, Putin menjamin kekuatan militer Rusia, baik di matra darat, laut, udara, serta arsenal nuklirnya, masih cukup untuk saat ini.

Putin juga berjanji meningkatkan prestise angkatan bersenjata Rusia dengan menambah jumlah prajurit profesional hingga mencapai 70 persen dari total satu juta personel militer Rusia saat ini. Gaji dan kesejahteraan para prajurit juga akan ia naikkan.

Program Putin di bidang pertahanan ini menunjukkan dia benar-benar ingin mewujudkan Rusia sebagai negara adidaya militer lagi jika ia terpilih sebagai presiden.

Menurut dia, dengan kondisi dunia yang berubah saat ini, Rusia harus mengandalkan kekuatan militer untuk memastikan posisinya dipahami kekuatan-kekuatan lain di dunia.

”Dalam kondisi ini, Rusia tak bisa bergantung sepenuhnya pada metode diplomatik atau ekonomi untuk menyelesaikan berbagai konflik,” kata Putin.(AFP/AP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com