Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkawinan Antar Ras di AS Meningkat

Kompas.com - 17/02/2012, 17:31 WIB
Pieter P Gero

Penulis

Minoritas, warga dewasa muda, mereka yang berpendidikan tinggi, dan yang tinggal di negara-negara bagian di barat dan timur laut menyatakan, perkawinan antara ras punya peluang untuk hidup dan membentuk komunitas yang lebih baik. Pendapat ini mencapai 61 persen dalam responden berusia 18 sampai 29 tahun, dibanding 28 persen pada warga berusia 65 tahun atau lebih.

Akibat dari meningkatnya jumlah perkawinan antar ras, warga AS yang multirasial relatif memang masih kecil namun terus bertumbuh dengan cepat dalam kelompok demografi, yakni mencapai 9 juta orang atau 9 persen dari populasi minoritas. Namun, bersama warga kulit hitam, hispanik dan asia, menurut Biro Sensus, secara koletif mereka akan menjadi mayoritas dalam populasi AS pada pertengahan abad ini.

Mengutip laporan Pew, lebih dari 25 persen warga hispanik atau warga Asia yang menikah tahun 2010 punya pasangan dari ras berbeda. Lebih tinggi dibanding 17,1 persen warga kulit hitam dan 9,4 persen warga kulit putih. Dari 275.500 pekawinan antar ras pada tahun 2010, sekitar 43 persen antara pasangan kulit putih dan Hispanik, sekitar 14,4 persen antar kulit putih dan warga Asia, 11,9 persen antara kulit putih dan kulit hitam, dan sisanya perkawinan kombinasi antar ras.

Hanya saja, perkawinan antar ras yang melibatkan warga Asia terus menurun dari 30,5 persen tahun 2008 menjadi 27,7 persen tahun 2010. Berbeda dengan warga kulit hitam yang menikah dengan ras lain terus meningkat dari 15,5 persen menjadi 17,1 persen. Hal ini karena semakin meningkatnya warga kulit hitam kelas menengah sehingga memungkinkan mereka berinteraksi dengan ras lainnya.

Sementara itu perkawinan antara sesama warga kulit putih hanya naik tipis, perkawinan antara sesama Hispanik relative mendatar yakni sekitar 25,7 persen. Namun diyakini, perkawinan antara ras di AS akan terus meningkat dan berlanjut. Apalagi, hubungan antara ras pada kaum muda AS merupakan bagian dari kehidupan mereka setiap hari saat ini.

Studi Pew menyangkut tren perceraian, mengutip data pemerintah AS mencatat tingkat perceraian yang cukup tinggi juga pada perkawinan antara ras. Sebuah studi yang berlangsung satu dekade lalu menyebutkan pasangan antar ras punya peluang 41 persen untuk pisah atau bercerai, lebih tinggi dibanding peluang 31 persen pada perkawinan antara sesama ras.

Analisa lainnya menemukan, tingkat perceraian pada pasangan antara ras lebih bergantung pada kombinasi ras tertentu. Perkawinan antara perempuan kulit putih dengan pria ras bukan kulit putih cenderung berakhir dengan perceraian. Perkawinan antara ras antara warga kulit hitam dan warga kulit putih cenderung lebih mantap, demikian juga antara pasangan hispanik dan kulit putih.

Studi juga menemukan, pria kulit hitam hampir dua kali lebih suka menikah dengan perempuan dari ras bukan kulit hitam, dibanding perempuan kulit hitam menikah dengan pria bukan kulit hitam, yakni 24 persen berbanding 9 persen. Sebaliknya pria ras Asia yang menikah dengan perempuan bukan Asia hanya sebanyak 17 persen dibanding 39 persen perempuan ras Asia yang menikah dengan pria bukan rasa Asia.

Dari sisi penghasilan, pasangan perkawinan antara ras kulit putih dan ras Asia cenderung berpenghasilan menengah tinggi yakni hampir 71.000 dollar AS (sekitar Rp 650 juta) per tahun. Menyusul perkawinan antara ras Asia dan Asia sekitar 62.000 dollar AS, perkawinan ras kulity putih dan rasa kulit putih sekitar 60.000 dollar AS, kulit putih dan Hispanik sekitar 57.900 dollar AS, kulit putih dan kulit hitam sekitar 53.187 dollar AS, antara kulit hitam dan kulit hitam sekitar 47.700 dollar AS, dan antara ras Hispanik dengan Hispanik sekitar 36.000 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com