Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedutaan Israel di Dua Negara Diserang

Kompas.com - 14/02/2012, 02:43 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Israel pada Senin (13/2/2012) memastikan petugas di kedutaannya di India dan Georgia menjadi sasaran serangan bom.

"Petugas kedutaan menjadi sasaran di New Delhi dan Tbilisi," kata juru bicara kementerian luar negeri Yigal Palmor kepada kantor berita AFP.

Laporan awal dari New Delhi menyatakan dua orang luka, tapi Palmor mengkonfirmasi hanya satu orang Israel luka akibat ledakan mobil, tanpa merinci jatidiri korban atau kadar lukanya.

Menurut Palmor, kejadian di Georgia juga melibatkan peledak di mobil. "Kami mengaji kedua kejadian itu dan bekerja sama dengan penegak hukum setempat," katanya.

Serangan itu terjadi di antara peringatan atas kematian dua pejuang Hizbullah, Imad Mughniyeh dan Abbas Mussawi, yang memicu peringatan perjalanan tahunan dari pemerintah Israel. Panglima Hizbullah Mughniyeh tewas akibat ledakan bom mobil di Damaskus pada 12 Februari 2008, sementara Mussawi, sekretaris jenderal kelompok itu, tewas oleh peluru kendali Israel pada 16 Februari 1992. Kedua serangan itu dinyatakan dilakukan Israel dan memicu sumpah balas dendam dari kelompok pejuang Syiah.

Mobil itu, yang diparkir di jalan depan kedutaan Israel di daerah dengan keamanan ketat di Delhi tengah, terbakar parah. Dua orang luka akibat mobil itu meledak, kata juru bicara polisi Rajan Bhagat kepada AFP, dengan menambahkan bahwa tidak ada rincian tentang keadaan mereka.

Juru bicara kedutaan Israel David Goldfarb menyatakan salah satu penumpang mobil itu diplomat Israel, namun ia menolak menyebut namanya.

Gambar di televisi NDTV menunjukkan mobil Toyota itu dilalap api di tengah jalan. Tayangan televisi kemudian menunjukkan kendaraan itu terbakar habis dan daerah itu dikepung polisi. "Terjadi ledakan di mobil diplomat Israel, tapi kami tidak tahu bagaimana itu terjadi," kata Goldfarb.
    
"Kami terus-menerus berhubungan dengan pemerintah setempat," katanya.

Serangan terakhir pejuang di New Delhi terjadi pada September 2011, ketika bom di luar pengadilan tinggi menewaskan 14 orang, yang terkini dari serangkaian ledakan mengguncang kepercayaan umum atas kemapuan kontra-teror pemerintah India. Pakar menyatakan badan keamanan India, khususnya kepolisian, kekurangan dana, pelatihan dan buruk dalam pengumpulan serta penyebaran sandi.

Sementara di Georgia, kementerian dalam negeri negara itu memastikan bahwa polisi di ibukota Tbilisi menjinakkan peledak di mobil petugas kedutaan Israel.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com