Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan TDL Bisa Ganggu Ekspor

Kompas.com - 06/02/2012, 04:17 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah perlu mempertimbangkan rencana menaikkan tarif dasar listrik sebesar 10 persen. Langkah tersebut dikhawatirkan akan mengganggu kinerja ekspor Indonesia. Kenaikan TDL akan membuat biaya produksi membengkak sehingga daya industri ikut tergerus.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, pekan lalu, di Jakarta.

”Kondisi krisis global membuat permintaan ikut tertekan. Jika itu harus ditambah dengan beban kenaikan TDL, ekspor bisa terpengaruh. Sekarang ini kami sedang diversifikasi pasar ekspor dan semua negara juga melakukan hal serupa. Untuk bisa memenangkan persaingan, daya saing produk harus tinggi, terutama menyangkut harga dan kualitas,” katanya.

Ekspor Indonesia untuk tahun 2011 melampaui target 200 miliar dollar AS. Total nilai ekspor tahun 2011 mencapai 203,6 miliar dollar AS, atau meningkat 29,1 persen dibandingkan dengan tahun 2010. Dalam APBN 2012, pemerintah menargetkan ekspor mampu mencapai 220 miliar dollar AS. Angka itu ditetapkan setelah ekspor tahun 2011 mampu melampaui target awal yang ditetapkan pemerintah sebesar 200 miliar dollar AS.

Secara konkret, Kementerian Perdagangan menargetkan nilai ekspor Indonesia pada 2012 tumbuh 18 persen menjadi 236 miliar dollar AS dibandingkan dengan target tahun 2011 sebesar 200 miliar dollar AS. Sementara volume ekspor 2012 ditargetkan tumbuh 15 persen dibandingkan dengan realisasi tahun ini.

Pesimistis

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kebijakan Publik, Fiskal, dan Moneter Haryadi Sukamdani pesimistis target ekspor tahun ini sebesar 220 miliar dollar AS akan tercapai. Tak hanya rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL), tuntutan aksi buruh yang meminta kenaikan upah yang cukup besar serta rencana menaikkan harga bahan bakar minyak menjadi pukulan berat bagi kalangan eksportir

”Situasi tahun ini sangat berat bagi pengusaha. Bagi pengusaha yang orientasinya ke pasar lokal, mungkin masih bisa menaikkan harga. Namun, bagi yang orientasinya ekspor, itu sangat sulit. Produk dari negara lain jauh lebih kompetitif. Jadi, tidak mungkin kita mampu bersaing kalau pilihannya menaikkan harga jual produk ekspor,” ujarnya.

Opsi kenaikan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sedang mempersiapkan beberapa opsi pengurangan subsidi BBM. Opsi itu antara lain pembatasan BBM bersubsidi dan rencana kenaikan TDL tahun 2012.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com