RAMALLAH, KOMPAS.com — Para pemimpin Palestina, Senin (30/1/2012), menyalahkan Israel atas kegagalan pembicaraan penjajagan yang bertujuan melanjutkan perundingan perdamaian. Mereka berencana untuk mengeksplorasi cara-cara alternatif guna mewujudkan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Pembicaraan berakhir di Jordania pada 25 Januari tanpa mencapai kemajuan apa pun dan para pejabat Palestina mengatakan, Presiden Mahmud Abbas direncanakan berkonsultasi dengan para mitra Arab-nya untuk tindakan selanjutnya.
"Dalam menjelaskan hasil-hasil pertemuan Amman, kepemimpinan Palestina menuding Israel bertanggung jawab penuh atas kegagalan mereka," kata Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), badan pembuat keputusan Palestina tertinggi, dalam satu pernyataan, Senin.
"Pertemuan-pertemuan itu memaparkan tekad Israel untuk mengejar kegiatan permukiman dan penolakan atas solusi dua negara berdasarkan batas-batas 1967," tambah pernyataan itu, yang dikeluarkan setelah pertemuan di kota Ramallah di Tepi Barat.
Seorang anggota komite mengatakan, kepemimpinan Palestina memutuskan untuk tidak kembali ke perundingan yang diselenggarakan di ibu kota Jordania, seperti yang dituntut Eropa dan Amerika Serikat.
Perundingan-perundingan perdamaian kandas pada akhir 2010 ketika Palestina menuntut agar Israel menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Jerusalem Timur. Abbas juga menuntut agar Israel setuju untuk pembentukan sebuah negara Palestina merdeka di semua tanah mereka yang diduduki negara Yahudi itu dalam perang Timur Tengah 1967 sebelum melanjutkan perundingan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.