Davos, Sabtu
”Mereka berbondong-bondong datang kepada kami, kami hanya membuka pintu,” ujarnya. U Soe Thane mengatakan, Myanmar berharap perekonomiannya dapat tumbuh 6 persen dalam tahun ini dan akan sangat menarik para investor asing.
”Saya telah bertemu dengan banyak orang, tidak hanya dengan para CEO. Kami telah berhubungan dengan mereka, menjelaskan potensi kami dan posisi kami yang berada di antara China dan India. Posisi kami cukup menguntungkan,” ujarnya.
”Kami juga memiliki banyak potensi hidro, perikanan. Kami memiliki areal perikanan yang sangat besar. Rakyat kami memahami bahasa Inggris sehingga mudah untuk berkomunikasi,” katanya lagi.
Deputi Menteri Perkeretaapian Lwin Thaung mengatakan, Myanmar sedang membahas perundang-undangan yang radikal untuk menarik dan mempermudah investor. ”Saat ini kami memiliki perundangan investasi Myanmar yang banyak batasannya, tetapi kami tengah mengubah hal tersebut. Kami telah menyewa konsultan asing. Kami minta agar mereka mengusulkan perundangan yang membuat kami menjadi lebih menarik dibandingkan dengan tetangga di sekeliling kami,” katanya lagi.
Uni Eropa tengah mempertimbangkan mencabut sanksi terhadap Myanmar paling cepat Februari mendatang. Sementara Washington menjanjikan jika reformasi terus dilakukan, Myanmar akan mendapatkan ”hadiah” dari Washington.