Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Penambahan Tentara AS Diprotes

Kompas.com - 28/01/2012, 15:14 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Aktivis Filipina berunjuk rasa di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Manila, Sabtu (28/1/2012), untuk memprotes rencana penambahan tentara AS di negara itu. Mereka membakar karton bergambar bendara AS dan pesawat siluman AS.

Sekitar 50 anggota kelompok kiri Aliansi Nasionalis Baru (Bayan) juga membawa boneka besar Uncle Sam dan Presiden Filipinan Benigno Aquino yang mereka sebut sebagai "anjing". Polisi berusaha mencegah mereka mendekati gedung kedubes tersebut.

"Jika kita mengizinkan lebih banyak tentara Amerika masuk negara ini, seluruh kepulauan akan berubah menjadi pangkalan militer demi kepentingan hegemoni AS," demikian pernyataan tertulis Bayan yang disebarkan ke khalayak.

Pejabat Filipina menyambut bauk rencana penambahan kekuatan AS di negara itu dan memandangnya sebagai penyeimbang keagresifan China di Laut China Selatan. Seperti diketahui kedua negara terlibat sengketa teritorial di Laut China Selatan. Manila menuduh Beijing menggunakan intimidasi untuk menekankan klaimnya.

Sebelumnya, Filipina menjadi tuan rumah bagi pangkalan militer AS hingga Senat Filipina memutuskan untuk menutupnya atas desakan kalangan nasionalist, termasuk Bayan.

Para pejabat Filipina dan AS menyatakan tidak berniat membuat pangkalan militer baru, namun hanya akan melakukan latihan militer bersama dan peningkatan kehadiran militer AS di negara itu.

Meskipun sebagian besar rakyat Filipina pro-Amerika, namun beberapa kelompok kecil media namun cukup vokal dan Gereja Katolik dengan keras menentang kehadiran AS.

Pakar hubungan internasional Rene de Castro mengatakan, pemerintah Filipina sebaiknya berhati-hati menjelaskan keputusannya untuk mengatasi sikap anti-Amerika itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com