Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Militan Nigeria Menakutkan Afrika

Kompas.com - 26/01/2012, 12:49 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Kelompok militan Boko Haram dari Nigeria tengah memperkuat hubungan dengan Al Qaeda dan kelompok-kelompok garis keras lainnya di Afrika Barat, kata laporan PBB yang dirilis Rabu (25/1/2011). Laporan tersebut menyoroti kekhawatiran yang meningkat dari sejumlah pemerintahan di kawasan itu.

Sejumlah serangan, penahanan tersangka militan, penyitaan bahan peledak dan senjata - banyak yang diselundupkan dari Libya - telah menambah kekhawatiran di Chad, Mali, Mauritania, Niger, Nigeria dan sejumlah negara di kawasan itu, demikian menurut sebuah misi PBB yang mendatangi wilayah Sahel guna melaporkan dampak keamanan setelah kejatuhan Moammar Khadafy di Libya.

Ketakutan akan terorisme dan masalah keamanan yang memburuk medominasi kecemasan yang muncul. Laporan PBB itu mengatakan, Niger telah meningkatkan anggaran pertahanannya hingga sebesar 65 persen karena adanya ancaman tersebut. Akibat lanjutannya, negara itu mengurangi belanja kesehatan dan pendidikan.

Sejumlah pemerintah di kawasan itu menegaskan kecurigaan bahwa senjata yang dulu ditimbun Khadafy telah diselundupkan ke negara lain oleh para tentara Libya dan mantan tentara bayaran. Laporan itu mengatakan, pihak berwenang Niger baru-baru ini mencegat sebuah konvoi yang membawa 645 kilogram bahan peledak Semtex plastik dan 445 detonator.

Pihak berwenang Niger "mendugaan bahwa bahan peledak itu ditujukan untuk Al Qaeda di kamp-kamp Maghreb Islam di Mali utara. Penyitaan itu dapat menunjukkan bahwa kelompok-kelompok teroris telah memperoleh senjata dan bahan peledak dari gudang militer Libya. Sejumlah senjata mungkin disembunyikan di padang pasir dan dapat dijual kepada kelompok-kelompok teroris seperti Al-Qaeda di Maghreb Islam, Boko Haram atau organisasi kriminal lainnya," kata misi PBB itu, yang dipimpin oleh perwakilan PBB untuk Afrika Barat, Said Djinnit.

Misi itu mengatakan, Boko Haram -yang diduga menjadi pelaku serangan yang menewaskan 185 orang di kota Kano, Nigeria akhir pekan lalu, serangan bom bunuh diri terhadap markas PBB di Abuja pada Agustus lalu, dan serangan yang tak terhitung lainnya - dilihat sebagai ancaman yang terus tumbuh bagi negara-negara tetangga Nigeria. "Keberadaan Boko Haram disebut-sebut sebagai sumber kecemasan oleh sebagian besar negara di kawasan ini."

Di Niger, "radikalisasi pemuda merupakan perhatian khusus di selatan negara itu, di mana sejumlah sumber mengatakan, Boko Haram aktif dalam menyebarkan ideologi dan propaganda dan, dalam sejumlah kasus, telah berhasil menutup sekolah-sekolah umum," kata laporan itu. "Para wakil misi itu juga diberitahu bahwa Boko Haram telah menjalin hubungan dengan Al-Qaeda di Maghreb Islam dan bahwa sejumlah anggotanya dari Nigeria dan Chad telah menerima pelatihan di kamp-kamp Al-Qaeda di Maghreb Islam di Mali selama musim panas 2011."

Tujuh anggota Boko Haram ditahan ketika melintasi Niger ke Mali untuk membawa materi pembuatan bahan peledak dan rincian kontak anggota Al-Qaeda di Maghreb yang akan mereka temui, kata misi PBB itu.

Sejumlah menteri asal Mali, Mauritania, Niger dan Aljazair bertemu di ibukota Mauritania, Nouakchott, pekan ini dalam rangka memperkuat kerjasama.

Keamanan yang memburuk sudah menimpa usaha-usaha kemanusiaan di negara-negara Sahel. Badan-badan bantuan telah menangguhkan program imunisasi dan makanan untuk banyak "komunitas yang rentan," kata laporan PBB itu. Di sejumlah daerah "kekosongan bantuan-bantuan kemanusiaan sedang diisi oleh Al Qaeda di Maghreb Islam dan/atau unsur kriminal yang dilaporkan sedang memberikan layanan dan bantuan kemanusiaan di daerah-daerah terpencil di mana kehadiran negara sangat kurang atau tidak ada," kata laporan itu.

Hal ini membantu Al Qaeda di Maghreb Islam untuk merekrut pengikut dan membentuk jaringan guna mengumpulkan informasi dan senjata, kata laporan PBB itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com