Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pasok Bantuan Teknis

Kompas.com - 10/01/2012, 14:17 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Kerja pengamat Liga Arab (LA) untuk Suriah makin lancar lantaran janji AS memasok bantuan teknis. Sebaliknya, LA memberi waktu cukup untuk memenuhi misi menghentikan kekerasan di Suriah, demikian warta Xinhua pada Selasa (10/1/2012).

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland, mencatat bahwa tim pengamat tersebut telah meminta bantuan teknis sebelum mereka memasuki Suriah pada akhir Desember. Maka dari itulah, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) serta negara Uni Eropa menyediakan bantuan itu. "Kami jelas mendukung segala permintaan langsung yang datang pada kami," katanya saat penjelasan pers yang dilakukan secara rutin.
   
"Anda tahu, seperti yang telah saya katakan, ini adalah tugas luar pertama mereka sebagai pengamat internasional. Ini adalah kemampuan yang sangat penting dan berharga bagi Liga Arab untuk dikembangkan," katanya.
   
"Kami sungguh-sungguh bersiaga untuk membantu jika dibutuhkan," tambahnya.
   
Dalam pertemuan di ibu kota Mesir, Kairo, Minggu (8/1/2012), para menteri luar negeri Liga Arab memutuskan untuk melanjutkan misi pengamat di Suriah. Meskipun, banyak kritik dilancarkan terhadap misi tersebut atas kegagalannya selama ini untuk menghentikan kekerasan dan pertumpahan darah di negeri itu.
   
Pertemuan itu juga menyeru pemerintah Suriah agar segera dan menyeluruh menerapkan rencana perdamaian yang ditandatangani bersama grup regional tersebut.
   
Rencana perdamaian tersebut menyeru Suriah agar menghentikan semua tindak kekerasan, menarik tentara dari area permukiman, dan membebaskan semua tahanan politik. Di dalam rencana perdamaian itu ada juga seruan selain mengizinkan tim pengamat untuk melakukan studi lapangan mengenai situasi di negara Arab itu.
   
Suriah terjerumus ke dalam kekacauan pada pertengahan Maret 2011, saat pecah protes anti-pemerintah.
   
Pertemuan Tingkat Menteri tersebut akan meminta laporan Moustafa Mohammed Ahmed ad-Dabi, kepala misi pengamat dari Sudan pada tanggal 19 Januari.  "Jadi, kami  akan menunggu laporan akhir dan penilaian mereka," kata Nuland.
   
"Saya pikir, kami tidak akan memberikan kartu laporan untuk misi ini sampai kami melihat apa isi laporan yang dimiliki oleh pengamat Liga Arab tersebut," tuturnya.
   
"Pesan kami untuk oposisi adalah agar terus melakukan apa yang mereka bisa untuk mengatur, membuat pandangan mereka dipahami, mengambil keuntungan dari pengamat yang ada di sana, dan menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat," tambah Nuland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com