JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menginginkan agar jenasah Tarlem binti Unus Tajeum (37), tenaga kerja Indonesia yang meninggal di Yordania, dibawa langsung ke rumah keluarganya di Subang, Jawa Barat. BNP2TKI sama sekali tidak berniat membawa jenasah ke RS Cipto Mangunkusumo untuk menjalani otopsi.
"Terserah maunya keluarga. Kalau itu maunya (diotopsi) supaya dia puas, kita ikut saja," kata Kepala Sub Direktorat Pemulangan TKI BNP2TKI Budiman Pasaribu kepada Kompas.com di RSCM, Minggu, (8/1/2012).
Budiman menjelaskan, setelah mendapat informasi tentang kematian TKI di Jordania, pihaknya melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). BNP2TKI kemudian diberi tanggung jawab untuk menerima jenasah Tarlem dan mengantarnya ke rumah keluarga.
Atas dasar itu, setelah jenasah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, seharusnya ada acara serah terima jenasah dari Kemenlu kepada BNP2TKI. Pada saat bersamaan, keluarga Tarlem tengah membawa jenasah dari bandara ke RSCM. "Makanya tadi kami panggil kembali karena belum diserahterimakan," kata Budiman.
Jenasah Tarlem tiba di Bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat Etihad Airways nomor penerbangan EY 472, Minggu sore. Beberapa saat kemudian, jenasah dibawa suami almarhumah Awes (44) didampingi keponakannya Ali Lutfie dan staf Migrant Care, Elly Anita, ke RSCM untuk menjalani otopsi. Di tengah perjalanan, mereka mendapat telepon BNP2TKI untuk kembali jenasah Tarlem ke Bandara Soekarno-Hatta. Jenasah kemudian dibawa kembali ke bandara. Awes dan kedua pendampingnya tetap meneruskan perjalanan ke RSCM dan menunggu kedatangan jenasah.
Budiman membantah jika tindakan itu merupakan upaya untuk menghalang-halangi otopsi. "Kita hanya menjalankan prosedur sesuai rapat koordinasi. Setiap jenasah harus lewat BNP2TKI," kata Budiman.
Ia menegaskan, hingga kini belum ada informasi mengenai penyebab kematian Tarlem. Informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian tersebut akan dipastikan lebih lanjut oleh Kedutaan Besar RI di Amman, Jordania.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.