Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyalur TKI Sesalkan Otopsi Jenasah Tarlem

Kompas.com - 08/01/2012, 19:33 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) menyesalkan putusan keluarga dan Migrant Care yang membawa jenasah Tarlem binti Unus Tajeum (37) ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menjalani otopsi. PPTKIS beralasan pelaksanaan otopsi melanggar kewenangan pemerintah.

"Saya kecewa dengan sikap Migrant Care yang seenaknya membawa jenasah ke RSCM. Padahal, pemerintah bermaksud langsung membawa ke rumah keluarga," kata Abdul Barri selaku Direktur Operasional PT Delta Rona Adiguna, perusahaan yang memberangkatkan Tarlem ke Jordania.

Ia beralasan, perusahaan bertanggung jawab terhadap pemulangan jenasah. Ia berharap keluarga korban dan Migrant Care memerhatikan prosedur yang ditentukan pemerintah.

Sementara itu, Migrant Care beralasan ada kejanggalan dalam penyebab kematian. "Tanggal 14 Desember (2011) datang utusan dari BNP2TKI yang memberitahukan keluarga tentang kematian almarhumah. Tapi, saat itu dia bilang, 'Tolong jenasah enggak usah diotopsi,'" kata Elly Anita, pendamping dari Migrant Care.

Selain itu, surat dari Kementerian Luar Negeri No. 05111/WN/XII/2011'65 tidak menyebutkan penyebab kematian Tarlem. Surat itu hanya menyebutkan data tempat dan waktu kematian sesuai nota diplomatik yang diterima dari Kementerian Luar Negeri Jordania kepada Kedutaan Besar RI di Amman, Jordania. Untuk itu, Elly dan keluarganya bersikukuh akan mengotopsi jenasah Tarlem, Minggu malam ini.

Elly mengatakan, jika terbukti ada penyebab khusus kematian, misalnya penganiayaan, pihaknya siap memproses secara hukum dan bekerja sama dengan pihak Kementerian Luar Negeri dan Satgas TKI.

Tarlem bekerja sebagai pembantu rumah di Hay Al-Kamiyah, Jordania. Ia diberitakan meninggal pada 24 November 2011. Keluarganya baru menerima pemberitahuan resmi pada 14 Desember 2011. Jenasah Tarlem tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu sore pukul 15.00. Jenasah langsung dibawa ke RSCM untuk diotopsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com