Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga Arab: Penembakan Berlanjut di Suriah

Kompas.com - 03/01/2012, 10:36 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Tank-tank militer Suriah telah ditarik dari kawasan permukiman di kota-kota negara itu tetapi para penembak jitu masih menebar teror, dan pembunuhan masih terjadi, kata Liga Arab, Senin (2/1/2011).

Pemimpin Liga Arab, Nabil al-Arabi, mengatakan, penembak jitu masih menjadi ancaman bagi keselamatan warga sipil di Suriah. Karena itu ia menyerukan segara diakhirinya penembakan semacam itu. Sementara para aktivis melontarkan kecaman terhadap misi pengamat blok regional tersebut.

Namun Nabil al-Arabi membela para pemantau tersebut dalam pernyataan pertamanya sejak mereka dikerahkan ke Suriah satu pekan sebelumnya. Ia mengatakan, "Misi itu memerlukan waktu lebih banyak. Masih ada penembak gelap dan penembakan. Harus ada penghentian total penembakan tersebut," kata al-Arabi.

Ia mengatakan kepada wartawan di ibu kota Mesir, Kairo, bahwa masalah penembak jitu itu akan dibicarakan pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Namun "sulit untuk mengatakan siapa menembak siapa", kata al-Arabi.

Sebanyak 11 warga sipil Suriah tewas oleh tembakan pasukan keamanan Senin, sementara tentara pemberontak menyerang tiga posisi tentara reguler, kata para pengawas dan aktivis.

Setelah beberapa pekan menghadapi kemacetan, Suriah pada Desember 2011 setuju untuk mengizinkan masuknya para pengamat sebagai bagian dari peta jalan Arab, yang menyerukan penarikan militer dari kota-kota besar dan daerah permukiman, dihentikannya kekerasan terhadap warga sipil dan pembebasan tahanan. Misi itu telah dinodai oleh kontroversi sejak tim pertama yang terdiri atas 50 pengamat tiba pada 26 Desember. Para aktivisi dan pengulas mengatakan, pemerintah Suriah memberi para pemantau akses terbatas. Mereka juga mengeritik dipilihnya mantan komandan militer Sudan untuk memimpin operasi tersebut.

Pada hari Minggu, Parlemen Arab, badan penasehat Liga Arab yang memiliki 22 anggota, meningkatkan tekanan dan mengatakan para pemantau mesti segera mundur karena gagal menghentikan penindasan oleh pemerintah terhadap rakyat yang tak puas. "Kami menyaksikan peningkatan kekerasan, makin banyak orang tewas termasuk anak-anak dan semua ini dengan kehadiran pemantau Liga Arab, sehingga telah membuat marah rakyat Arab," kata pemimpin badan tersebut, Salem ad-Diqbassi. Ia mendesak al-Arabi agar segera menarik para pengamat Arab. Sebagai jawaban, pemimpin Liga Arab itu mengatakan komentar ad-Diqbassi merupakan "pernyataan penting".

Para menteri luar negeri Arab dapat bertemu setidaknya pekan depan guna mengkaji laporan yang diperkirakan diajukan akhir pekan ini oleh pemimpin misi tersebut dan mempertimbangkan pernyataan ad-Diqbassi, kata al-Arabi.  Namun ia menekankan Liga Arab takkan mundur dari pengiriman misi itu dan akan mengirim pengamat tambahan dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com