Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boko Haram Terus Mengancam

Kompas.com - 02/01/2012, 20:12 WIB

MAIDUGURI, KOMPAS.com — Seorang juru bicara kelompok Islam Nigeria, Boko Haram, mengeluarkan ultimatum kepada umat Kristiani di wilayah utara negara itu dan mengancam akan melawan tentara setelah Presiden Nigeria mengumumkan status darurat di daerah-daerah yang terkena akibat serangan Boko Haram.

Abul Qaqa, seorang tokoh Boko Haram yang pernah dituding atas serangan-serangan di Afrika yang menewaskan banyak warga di masa lalu, menyatakan bahwa dirinya telah memberi ultimatum kepada penduduk di wilayah utara. Dalam waktu tiga hari mereka diharuskan pergi dari wilayah itu.

"Kami pikir ini ada kaitannya dengan pemerintah, bahwa para tentara hanya akan membunuh para warga Muslim tak berdosa di wilayah-wilayah yang dideklarasikan keadaan darurat," ujarnya, Minggu (1/1/2012).

"Kami akan menghadang mereka langsung untuk melindungi saudara-saudara kami," ujarnya dalam bahasa Hausa yang umum dipakai di wilayah utara Nigeria.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat di daerah-daerah yang dilanda kerusuhan, dan memerintahkan penutupan bagian dari perbatasan-perbatasan negara itu.

Dia mengumumkan tindakan-tindakan itu setelah menyebut kelompok Boko Haram sebagai "kanker" tubuh yang berusaha menghancurkan negara yang paling banyak penduduknya di Afrika itu, dan berikrar akan menumpas kelompok yang dituduh melakukan serangan-serangan berdarah.

"Walaupun usaha sedang dilakukan untuk mencari solusi akhir, penting sekali melakukan beberapa tindakan tegas untuk memulihkan situasi di negara itu, khususnya dalam masyarakat yang terkena dampak itu," kata Jonathan dalam satu pidato nasional, Sabtu (31/12/2011).

"Oleh karena itu, saya mengumumkan keadaan darurat  di beberapa daerah negara ini," kataya sambil menyebut bagian-bagian dari negara-negara bagian Borno, tempat pangkalan Boko Haram serta Yobe, Niger, dan Plateau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com