Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Meledak di Kemdagri Irak

Kompas.com - 26/12/2011, 15:00 WIB
Hindra Liu

Penulis

BAGHDAD, KOMPAS.com — Seorang pengebom bunuh diri melancarkan aksi menggunakan mobil dan menyerang pos pemeriksaan keamanan di pintu masuk utama Kompleks Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) Irak di Baghdad, Senin (26/12/2011). Aksi bom bunuh diri ini setidaknya menewaskan lima orang dan melukai sekitar 40 orang.

Bom bunuh diri ini terjadi ketika Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki (PM Al-Maliki) menggelar pertemuan akhir pekan dengan para pejabat keamanan senior untuk membahas aksi bom bunuh diri mematikan yang terjadi pekan lalu di Irak. Bom bunuh diri itu menewaskan sekitar 70 orang dan melukai lebih dari 200 orang.

Tak kurang 20 ledakan terjadi beberapa hari setelah Amerika Serikat menarik mundur pasukan dari Irak. Pada pertemuan tersebut, PM Al-Maliki mengatakan, keamanan dan stabilitas harus menjadi prioritas utama negara itu.

Ledakan yang diyakini terencana pada Kamis (22/12/2011) itu terjadi pada jam sibuk pagi hari di lingkungan komunitas Sunni-Syiah di Baghdad. Tak kurang sembilan bom mobil, enam bom pinggir jalan, dan sebuah mortir meledak berturut-turut selama dua jam. Bom ini terjadi di kawasan perumahan, kawasan komersial, dan pemerintah di ibu kota Irak.

Kekerasan di Irak telah jauh berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Namun, serangan terbaru pada Kamis lalu dikatakan sebagai yang terburuk sejak Agustus 2011, ketika serangkaian pengeboman terkoordinasi menewaskan sedikitnya 75 orang di 17 kota di Irak.

Serangan itu terjadi di tengah ketegangan sektarian yang meningkat. Pengeboman ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kekacauan politik di Irak dapat memicu kembali pertumpahan darah sektarian yang hampir menghancurkan negara tersebut pada masa perang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com